Find Us On Social Media :

Obat Pereda Nyeri dan Anti demam Diminum Sebelum Vaksinasi Pengaruhi Efektivitas Vaksin Covid-19? Ini Faktanya

Bagaimana jika sebelum vaksin minum obat pereda nyeri untuk hilangkan rasa sakit, demam? Ini faktanya.

GridHEALTH.id - Obat diciptakan dan dipasarkan baik secara bebas maupun harus dengan resep dokter, tentu memiliki manfaat dan ada tujuannya.

Jadi setiap mengonsumsi obat harus berdasarkan indikasi medis, bukan berdasarkan coba-coba atau suka-suka.

Baca Juga: Tiga Cara Mengatasi Asam Urat di Rumah, Mudah dan Murah Tanpa Obat

Tak terkecuali obat pereda nyeri atau anti demam, yang sering digunakan untuk mengendalikan gejala dari sebuah infeksi yang membuat tubuh tidak nyaman.

Untuk diketahui, obat pereda nyeri adalah obat-obatan ntuk mengurangi atau meredakan sakit kepala, nyeri otot, artritis, atau nyeri dan nyeri lainnya.

Ada banyak obat penghilang rasa sakit yang berbeda, dan masing-masing memiliki keuntungan dan risiko.

Adapun risiko oba tpereda nyeri jika jika digunakan tanpa indikasi medis yang jelas tidak ringan.

Baca Juga: Tanpa Terapi Antiretroviral, Pria Ini Jadi Orang Kedua di Dunia yang Bisa Sembuh Dari HIV

Risiko serangan jantung dapat meningkat dalam waktu seminggu setelah mengonsumsi obat pereda nyeri over-the-counter (OTC- obat bebas) dosis tinggi setiap hari, menurut sebuah studi baru yangd dilansir dari Harvard Health Publishing - Harvard Medical School (Agustus 2017), dalam artikel dengan judul 'Pain relievers and heart attack risk'.

Bagaimana dengan asumsi banyak orang yang mengatakan minum obat pereda nyeri sebelum disuntik vaksin Covid-19, dengan tujuan untuk meminimalisir Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI)?

Memang saat ini ada kekhawatiran atas efek samping ringan paska vaksin Covid-19, yang mendorong beberapa orang untuk mengambil pereda nyeri sebelum divaksinasi.

Hal itu terjadi di masyarakat banyak negara, termasuk di Indonesia.

Baca Juga: 4 Bahan Ramuan Khusus Pria Ini Bisa Membuat Perempuan Meleleh di Atas Ranjang

Mengenai hal ini, mengutip Health University of Utah (26 Februari 2021), dalam artikel dengan judul 'Should You Take Pain Relievers Before Getting the COVID-19 Vaccine?', Sankar Swaminathan, MD, kepala divisi penyakit menular di University of Utah Health, mengatakan minum obat pereda nyeri sebelum vaksinasi Covid-19 bukan ide yang bagus. Begitu juga obat anti demam atau penurun panas.

“Tidak disarankan untuk mengonsumsi pereda nyeri sebelum mendapatkan vaksin COVID-19, karena secara teoritis dapat mengurangi respons kekebalan Anda terhadap vaksin,” kata Swaminathan.

Baca Juga: 3 Racikan Bahan Alami yang Ampuh Menumbuhkan Kumis dan Brewok, Tak Perlu Obat Kimia

"Seberapa besar pengaruh ini terhadap kemanjuran tidak diketahui."

Apakah satu pereda nyeri lebih aman dari yang lain?Tidak jelas apakah satu jenis pereda nyeri atau antipiretik (peredam demam) cenderung tidak mengganggu kemanjuran vaksin.

Tapi, tidak boleh ada yang diminum sebelum vaksinasi, kecuali jika itu adalah bagian dari rejimen rutin pasien.

Apakah aman mengonsumsi pereda nyeri setelah vaksinasi jika mengalami gejala?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), “Obat antipiretik atau analgesik (misalnya, asetaminofen, obat antiinflamasi non steroid) dapat digunakan untuk pengobatan gejala lokal atau sistemik pasca vaksinasi, jika sesuai secara medis,” papar Swaminathan. 

Baca Juga: Ilmuwan Turki Upayakan Pemanfaatan Boron Untuk Pengobatan Kanker

Menurut Swaminathan, untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan di tempat mendapat suntikan, baiknya;

* Oleskan waslap bersih, dingin, dan basah ke area tersebut.

* Gunakan atau latih lengan.

* Untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat demam, minum banyak air dan kenakan pakaian yang ringan.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGG