GridHEALTH.id - Meskipun merupakan kebutuhan, kebanyakan dari kita kurang tidur. Apalagi di negara maju, orang begadang semalaman untuk belajar, bekerja, atau bahkan untuk bersenang-senang.
Namun ketahuilah, kurang tidur membawa masalah kesehatan jangka pendek dan panjang yang tidak diinginkan.
Kurang tidur dapat memengaruhi keputusan, suasana hati, kemampuan belajar, dan kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga dapat meningkatkan risiko kecelakaan dan cedera serius dalam jangka pendek.
Selain itu, dalam jangka panjang, kurang tidur menjadi kronis dapat menyebabkan masalah kesehatan antara lain obesitas, diabetes, penyakit kardiovaskular, bahkan kematian dini.
Studi jangka panjang telah menemukan bahwa penambahan berat badan akibat kurang tidur kronis dapat menyebabkan diabetes tipe-2.
Baca Juga: Waspadai Diare Diabetikum, Penyandang Diabetes Rawan Adanya Pertumbuhan Bakteri di Usus
Baca Juga: Kekurangan Vitamin D dan Zat Besi Memengaruhi Rutinitas Tidur Bayi
Karena salah satu faktor risiko utama diabetes adalah obesitas, hal ini tidak mengherankan. Namun obesitas yang disebabkan kurang tidur bukanlah satu-satunya penyebab diabetes.
Bahkan dalam studi pembatasan tidur jangka pendek, para peneliti menemukan bahwa ketika subjek sehat yang tidurnya dikurangi dari delapan menjadi empat jam per malam memetabolisme glukosa lebih lambat daripada yang mereka lakukan ketika mereka diizinkan tidur 12 jam.
Meskipun secara ilmiah tidak cukup kuat, beberapa studi epidemiologi juga menunjukkan orang yang tidur kurang dari lima jam setiap malam rata-rata memiliki peningkatan risiko yang signifikan untuk menderita atau mengembangkan diabetes.
Baca Juga: Rambut Bayi Baru Lahir Tipis, Setelah Dicukur Bisakah Menjadi Lebat?
Baca Juga: Buah dan Sayur Pembersih Nikotin di Dalam Tubuh, Wajib Bagi Perokok
Berdasarkan semua penelitian ini, kami dapat dengan jelas mengatakan bahwa tidur mungkin sama pentingnya dengan olahraga atau diet dalam hal diabetes. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL