GridHEALTH.id - Awalnya, semua sapi merupakan ‘tipe A2’. Istilah ‘A2’ mengacu pada karakteristik beta-kasein dalam susu.
Beta-kasein ialah jenis protein yang penting yang terdapat dalam semua susu mamalia. Adanya mutasi genetika sapi membuat munculnya sapi A1 yang menghasilkan susu sapi yang mengandung beta-kasein A1 dan susu sapi A2 yang mengandung beta-kasein A2.
Beta-kasein A1 dicerna secara berbeda dibandingkan dengan beta-kasein A2. Beta-kasein A1 melepaskan fragmen yang disebut sebagai beta-casomorphin-7 (BCM-7).
"Fragmen BCM-7 inilah yang menyebabkan timbulnya masalah kesehatan pada tubuh, diantaranya masalah pencernaan (banyak orang yang beranggapan ini adalah reaksi intoleransi laktosa, padahal itu adalah intoleransi terhadap beta-kasein A1), penyakit jantung, diabetes tipe 1, dan autoimun,” papar Profesor Keith Woodford, Profesor Kehormatan Sistem Agri-Food, Lincoln University, Selandia Baru pada acara PDGKI yang bertema “A Closer Look in Malnutrition and Malabsorption: The Acknowledgment of Beta-Casein A2’s Benefit” belum lama ini.
Baca Juga: Pertarungan Susu, Susu Murni Ataukah Skim, Mana yang Lebih Baik?
Baca Juga: 8 Vitamin Penting Untuk Wanita Di Atas 40 Tahun dan Sumber Makanannya
Kita tak perlu membandingkan pro dan kontra dari keduanya, tetapi faktanya, di seluruh dunia banyak keluarga beralih ke susu A2 untuk orang yang mereka cintai.
Dalam bahasa sederhana, A2 adalah protein asli yang ada pada sapi sejak awal. Setelah permintaan susu mulai meningkat, susu A1 menjadi populer di pasaran karena ketersediaan kuantitasnya yang tinggi.