GridHEALTH.id - Sebagai negara berkembang, masalah kesehatan di Indonesia sekarang ini, selain sedang Hadapi Corona, juga mempunyai masalah kesehatan gigi.
Ketahuilah, kesehatan gigi ini sering diabaikan di Indonesia. Buktinya masih sangat teramat jarang masyarakat Indoensia yang rutin setiap enam bulan sekali untuk periksa gigi ke dokter gigi.
Baca Juga: Jangan Lagi Makan Makanan Panas Lalu Minum Dingin, Efek Sampingnya Bisa Timbulkan Malapetaka
Biasanya masyarakat ke dokter gigi jika sudah menemukan masalah pada kesehatan gigi dan mulutnya.
Padahal masalah kesehatan gigi dan mulut bisa dihindari jika kita rutin dan merawatnya dengan baik.
Hal ini penting, sebab kesehatan gigi adalah awal atau gerbang daya tahan tubuh manusia alias imunitas tubuh.
Sebab kecukupan gizi dan istrirahat yang optimal baru bisa didapatkan jika gigi dan mulut sehat.
Buktinya, jika kita sakit gigi, dipastikan tidak bisa makan, dan susah tidur.
Padahal makan dan tidur kunci kesehatan alami seseorang untuk imunitas yang optimal.
Baca Juga: 4 Manfaat Kesehatan yang Didapat Jika Mengunyah Makanan dengan Benar
Nah, untuk merawat gigi yang baik dan tepat, benar harus rutin menggosok kiki paling tidak sekali dua kali dengan pasta gigi.
Waktunya, pagi hari setelah sarapan, dan malam hari sebelum berangkat tidur.
Selain itu rutin ke dokter gigi, sakit atau tidak sakit gigi.
Paling tidak saat tidak ada keluhan, ke dokter gigii enam bulan sekali.
Jika itu selalu dilakukan, tiga masalah gigi yang paling banyak dialami oleh orang Indonesia bisa dihindari.
Ketiga masalah kesehatan gigi tersebut yaitu gigi sensitif, berlubang, dan noda kuning.
Menurut Guru Besar Departemen Periodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga Surabaya, Ketua Kolegium Periodonsia Indonesia yaitu Prof. Dr. drg. Chiquita Prahasanti, Sp.Perio(K), untukmenghindari tiga masalah gigi, masyarakat bisa melakukan perawatan gigi di rumah.
Baca Juga: Fakta Rutin Mengoleskan Odol ke Organ Intim Bisa Mengobati Ejakulasi Dini, Berikut Penjelasan Ahli
Khususnya untuk masa pandemi Covid-19 sekarang ini, dimana kunjungan ke dokter gigi terbatas, terlebih di pelayanan kesehatan pemerintah.
Jadi, menurut Prof. Chiquita "Beberapa perawatan bisa dilakukan secara mandiri seperti membatasi konsumsi gula tambahan kurang dari 6 sendok teh per hari, mengurangi konsumsi makanan asam, dan melakukan rutinitas perawatan sehari-hari misalnya menggunakan produk khusus saat menyikat gigi untuk merawat gigi sensitif," jelasnya.
Baca Juga: Sakit Gigi saat Hamil Muda, Bolehkah Minum Obat Pereda Nyeri?
Meski bisa merawat gigi di rumah, tetapi Prof. Dr. drg. Chiquita Prahasanti, Sp.Perio(K) meminta masyarakat untuk tidak mengabaikan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter gigi.
"Masyarakat dapat menggunakan pelayanan dokter gigi jarak jauh atau tele-dentistry untuk mendapatkan perawatan dari para ahli," jelasnya.
Penting juga diketahui, menurut survei GSK Consumer Healthcare, sebuah perusahaan global di bidang perawatan kesehatan berbasis sains, di masa pandemi Covid-19 ini 46% dari konsumennya mengurangi frekuensi kunjungan ke dokter gigi.
Bahkan ada juga yang sama sekali tidak ke dokter gigi selama pandemi ini.
Berdasarkan survei tersebut ditemukan bahwa dampak positif jangka panjang dari merawat kesehatan mulut, yaitu 68% meyakini bisa mengurangi risiko pengembangan penyakit kardiovaskular, 81% meyakini bisa menjaga kesehatan mental dan kebahagiaan, dan 55% meyakini bisa mengontrol kadar gula darah serta mencegah diabetes.
Baca Juga: Fakta Baru Efek Infeksi Covid-19, Gigi Berlubang dan Tanggal, Hingga Berubah Warna
Tapi dalam survei tersebut juga terbukti bahwa selama pandemi ini peningkatan konsumsi makanan ringan sebanyak 28%.
Di mana 26% untuk konsumsi kopi atau teh, 14% konsumsi makanan dingin, 22% konsumsi jus kemasan, dan 10% lainnya mengonsumsi minuman ringan.
Baca Juga: 4 Hal Ini Akan Terjadi Jika Kita Hanya Sikat Gigi Sekali Dalam Sehari
Padahal dengan mengonsumsi makanan dan minuman tersebut dampak buruk pada kesehatan gigi dan mulut justru meningkat.
Terutama enamel gigi dapat rusak dan sulit untuk dipulihkan secara alami.
Nah, akibat konsumsi makanan dan minuman tersebut, 82% respondennya mengalami gigi sensitif, 50% mengalami gigi berlubang, dan 39% mengalami gigi bernoda.(*)
Baca Juga: Jangan Sampai Terlambat, Ini Cara Paling Ampuh Cegah Sakit Gigi di Masa Pandemi
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL