Hal ini terbukti, kini sudah ada isu negera produsen vaksin yang menahan pengiriman vaksinnya ke luar negeri.
Nah, karena strategi Indonesia itulah, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, per Jumat kemarin (26 Maret 2021), Indonesia telah melakukan penyuntikan di atas 10 juta vaksinasi Covid-19 untuk suntikan pertama dan kedua.
Hal ini sekaligus menempatkan Indonesia dalam posisi 4 besar negara yang bukan produsen vaksin, tapi telah melakukan penyuntikan di atas 10 juta.
Walau telah sampai pada tahap itu, untuk bisa mengejar target Herd Immunity 2021 di Indoensia, melansir Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI (25 Maret 2021), kini pemerintah mendatangkan 16 juta bulk vaksin COVID-19 termasuk 1,5 juta untuk overfill dari Sinovac.
Baca Juga: Bakal Kedatangan Vaksin Covid-19 Lagi, Menko Luhut: 'Kita Very Confident, Juli Capai Herd Immunity'
Vaksin baru tersebut sudah tiba di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta (25 Maret 2021), dan langsung diangkut dalam 9 envirotrainer, dibawa menggunakan 3 truk ke Biofarma.
Kedatangan bulk vaksin baru ini merupakan kedatangan yang keempat, sebagai perwujudan dari komitmen PT Bio Farma dalam penyediaan vaksin COVID-19 kepada pemerintah sebanyak 122,5 juta dosis.''COVID-19 tahap ketujuh dari keseluruhan tahap sebesar 16 juta vaksin dalam bentuk bulk. Secara kumulatif berarti kita telah memiliki sekitar 53,3 juta bulk vaksin,'' kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam keterangannya di Terminal Kargo 530.