Find Us On Social Media :

CDC; Risiko Infeksi Covid-19 Turun 90 Persen Setelah Suntikan Vaksin Pfizer dan Moderna Kedua

Hasil studi Vaksin Covid-19 Pfizer BioNTech dan Moderna tunjukan hasil yang memuaskan.

GridHEALTH.id - Studi terbaru yang dilakukan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) terkait vaksin Pfizer dan Moderna menunjukan hasil positif.

Dimana kedua vaksin tersebut dinilai sangat manjur mengurang infeksi virus corona (Covid-19).

Hasil studi ini juga memperkuat temuan sebelumnya yang menyatakan penggunaan vaksin messenger RNA (mRNA) tersebut dalam melindungi diri dari infeksi, termasuk infeksi yang tidak menimbulkan gejala.

Baca Juga: New England Journal of Medicine Sebut Vaksin Pfizer 94 Persen efektif, BPOM Nyatakan Sinovac Hasilkan 23 Lebih Banyak Anti Bodi

Direktur CDC Rochelle Walensky, seperti dikutip dari Reuters (30/3/2021) mengatakan: "Vaksin mRNA Covid-19 resmi memberikan perlindungan nyata awal dan substansial terhadap infeksi bagi personel perawatan kesehatan negara kita, garda terdepan, dan pekerja penting garis depan lainnya."

Hal itu diketakannya karena dari hasil studi CDC menunjukan, vaksin Pfizer dan Moderna ampuh mengurangi risiko infeksi hingga 80% setelah dua minggu paska suntikan pertama.

Kemanjurannya pun semakin meningkat dalam dua minggu setelah suntikan kedua, dimana risiko infeksi Covid-19 turun jadi 90%.

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Menurut Kemenkes; Bersinggungan dengan Babi, Ahli Virus ITB; Tidak Mengandung Enzim Hewani

Studi tersebut mengamati keefektifan vaksin mRNA di antara 3.950 peserta di enam negara bagian Amerika Serikat selama periode 13 minggu dari 14 Desember 2020 hingga 13 Maret 2021.

Sekitar 74% memiliki setidaknya satu suntikan, dan tes dilakukan setiap minggu pada mereka yang terinfeksi bergejala maupun tanpa gejala.

Hasilnya vaksin mRNA Covid-19 tersebut mampu memberikan perlindungan dunia nyata awal dan substansial terhadap infeksi bagi personel tenaga kesehatan.

Teknologi mRNA baru sendiri merupakan bentuk sintetis dari pembawa pesan kimiawi alami yang digunakan untuk menginstruksikan sel membuat protein yang merupakan duplikasi dari bagian virus corona baru.

Baca Juga: Karena Hal Ini, Vaksin Pfizer Dianggap Tidak Cocok Digunakan di Indonesia

Teknologi ini mengajarkan sistem kekebalan untuk mengenali dan menyerang virus yang sebenarnya.

Baca Juga: Menghadapi Varian Virus Corona yang Makin Beragam, Inggris Coba 'Oplos' Vaksin Covid-19 Agar Lebih Efektif

CDC mengatakan, hasil penelitian yang dirilis (29/3/2021) memberikan kepastian bahwa orang mulai mengembangkan perlindungan dari vaksin dua minggu setelah dosis pertama mereka, meskipun badan tersebut menegaskan kembali bahwa perlindungan terbesar terlihat di antara mereka yang telah menerima kedua dosis vaksin yang direkomendasikan.

Sementara itu, dikutip dari laman jamanetwork.com (3/2/2021) vaksin Pfizer dan Moderna diketahui memang termasuk vaksin Covid-19 yang harus diberikan dalam dua dosis.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Pfizer Kembali Memakan Korban, 3 Orang di Singapura Alami Efek Samping Parah Usai Disuntik

Dalam artikel berjudul "Necessity of 2 Doses of the Pfizer and Moderna COVID-19 Vaccines" itu disebutkan bahwa reaksi kekebalan yang ditunjukan seseorang saat menerima vaksin dosis pertama relatif lemah.

Sedangkan setelah diberikan dosis kedua vaksin kemampuan untuk mencegah infeksi Covid-19 lebih meningkat.(*)

Baca Juga: Jokowi Bakal Vaksinasi Covid-19 Kedua, Padahal Sudah Disuntik 2 Minggu Lalu, Mengapa?

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL