Melansir karya ilmiah karya Omer Engin dkk yang dipublikasikan Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine (APJTB) pada 2011, sebagian besar orang pernah makan biji buah dan pada umumnya tidak mengembangkan radang usus buntu.
Biji buah yang ditelan pada umumnya dapat dikeluarkan dari tubuh secara alami. Ini karena sistem pencernaan manusia sudah punya cara khusus untuk melumatkan makanan yang dimakan.
Setelah dikunyah di dalam mulut, makanan akan dihancurkan oleh enzim-enzim pencernaan.
Meski demikian, biji buah memang bisa menjadi penyebab penyumbatan usus buntu dan mengembangkan peradangan. Tapi, jumlah kejadian usus buntu tersebut terbilang sangat sedikit.
Baca Juga: Jambu Biji dan Bayam, 2 Sumber Alami Menaikkan Trombosit dengan Cepat
Omer Engin dkk mengutip hasil penelitian yang dilakukan oleh Byard RW dkk pada 1998.
Pada penelitian tersebut, Byard RW dkk melaporkan bahwa di antara 1.409 kasus usus buntu yang diamati, hanya ada 1 kasus yang disebabkan oleh biji buah atau persentase kejadiannya hanya 0,07 %.
Sementara, dalam penelitian yang dilakukan Balch CM & Silver D pada 1971, biji buah hanya ditemukan di 1 di antara 1. 969 bahan usus buntu atau memiliki persentase kajadian 0,05 %.
Jadi, secara teknis seseorang sebenarnya tidak akan terkena usus buntu hanya karena makan sesuatu.
Peradangan usus bisa terjadi jika ada penumpukan banyak makanan yang tidak hancur dalam usus buntu.
Baca Juga: Suplemen Vitamin C Langka, Hadapi Corona dengan 12 Makanan Kuatkan Sistim Imun Ini