GridHEALTH.id - Sedari dulu banyak mitos kesehatan yang berkembang di masyarakat.
Salah satu yang kebenarannya masih dipertanyakan adalah tentang jambu biji yang bisa menyebabkan penyakit usus buntu.
Setelah ditelisik, ini dikarenakan buah yang bernama lain Psidium guajava itu memiliki jumlah biji yang sangat banyak dalam satu buahnya.
Alhasil banyak yang beranggapan jika kita makan langsung jambu biji, tanpa memisahkan dahulu bijinya akan barakibat pada munculnya penyakit usus buntu.
Lantas jika ditilik dari sisi medis, benarkah makan jambu biji bisa menyebabkan usus buntu?
Dilansir Kontan.co.id dari WebMD (3/2/2021), benda asing, termasuk makanan bukanlah penyebab langsung dari radang usus buntu.
Benda asing atau makanan yang tidak hancur dalam proses pencernaan hanya bisa menyumbat usus buntu.
Dalam jangka waktu panjang, kondisi ini memang dapat menyebabkan penyakit usus buntu.
Baca Juga: Air Rebusan Daun Jambu Biji, Mengusir Lemak Hingga Mencegah Kanker
Ketika usus buntu tersumbat, bakteri dapat berkembang biak di dalamnya.
Hal ini dapat menyebabkan pembentukan nanah dan pembengkakan, yang dapat menyebabkan tekanan menyakitkan di perut.
Dengan begitu, jambu biji atau biji buah yang sulit dicerna bisa saja menjadi penyebab tidak langsung dari penyakit usus buntu.
Namun, angka kejadian usus buntu yang disebabkan oleh sumbatan biji buah dilaporkan sangat sedikit.
Baca Juga: Minum Jus Jambu Biji Ternyata Tak Bisa Sembuhkan Demam Berdarah Dengue, Ini Faktanya
Melansir karya ilmiah karya Omer Engin dkk yang dipublikasikan Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine (APJTB) pada 2011, sebagian besar orang pernah makan biji buah dan pada umumnya tidak mengembangkan radang usus buntu.
Biji buah yang ditelan pada umumnya dapat dikeluarkan dari tubuh secara alami. Ini karena sistem pencernaan manusia sudah punya cara khusus untuk melumatkan makanan yang dimakan.
Setelah dikunyah di dalam mulut, makanan akan dihancurkan oleh enzim-enzim pencernaan.
Meski demikian, biji buah memang bisa menjadi penyebab penyumbatan usus buntu dan mengembangkan peradangan. Tapi, jumlah kejadian usus buntu tersebut terbilang sangat sedikit.
Baca Juga: Jambu Biji dan Bayam, 2 Sumber Alami Menaikkan Trombosit dengan Cepat
Omer Engin dkk mengutip hasil penelitian yang dilakukan oleh Byard RW dkk pada 1998.
Pada penelitian tersebut, Byard RW dkk melaporkan bahwa di antara 1.409 kasus usus buntu yang diamati, hanya ada 1 kasus yang disebabkan oleh biji buah atau persentase kejadiannya hanya 0,07 %.
Sementara, dalam penelitian yang dilakukan Balch CM & Silver D pada 1971, biji buah hanya ditemukan di 1 di antara 1. 969 bahan usus buntu atau memiliki persentase kajadian 0,05 %.
Jadi, secara teknis seseorang sebenarnya tidak akan terkena usus buntu hanya karena makan sesuatu.
Peradangan usus bisa terjadi jika ada penumpukan banyak makanan yang tidak hancur dalam usus buntu.
Baca Juga: Suplemen Vitamin C Langka, Hadapi Corona dengan 12 Makanan Kuatkan Sistim Imun Ini
Meski demikian, menghindari terlalu sering makan makanan yang sulit dicerna dapat mencegah usus buntu.
Faktor risiko usus buntu melansir Mayo Clinic, adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja, tetapi beberapa orang mungkin lebih mungkin mengembangkan kondisi ini daripada yang lain.
Berikut ini beberapa faktor risiko usus buntu yang perlu diketahui:
Baca Juga: Racikan Daun Jambu Biji Untuk Kontrol Diabetes, Ini Cara Membuatnya
- Paling sering menyerang orang berusia antara 15 dan 30 tahun.
- Lebih sering dialami pria daripada wanita.
- Orang yang memiliki riwayat keluarga radang usus buntu beresiko tinggi mengidapnya.
Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, diet rendah serat juga dapat meningkatkan risiko radang usus buntu.
Oleh sebab itu, siapa saja disarankan untuk selalu memenuhi kebutuhan serat harian demi kesehatan.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Makan jambu biji memicu usus buntu, benarkah?