GridHEALTH.id - Kehamilan kosong bisa terjadi pada wanita tanpa disadari. Namun sebenarnya tanda-tandanya bisa kita perhatikan dan segera diatasi.
Kehamilan kosong atau blighted ovum terjadi ketika embrio awal tidak pernah berkembang atau berhenti berkembang, diserap kembali dan meninggalkan kantung kehamilan yang kosong.
Alasan terjadinya hal ini sering tidak diketahui, tetapi mungkin karena kelainan kromosom pada sel telur yang telah dibuahi.
Baca Juga: Hamil Kosong, Terlihat Seperti Orang Hamil Tapi Tidak Ada Janinnya
Melansir dari mayoclinic.org dalam artikel 'Blighted ovum: What causes it?', blighted ovum biasanya terjadi pada awal kehamilan (terkadang bahkan sebelum tahu bahwa hamil).
Namun, kita mungkin menyadari awal kehamilan karena tes kehamilan positif atau melewatkan periode menstruasi.
Tes kehamilan mungkin positif karena embrio awal mengeluarkan hormon kehamilan (human chorionic gonadotropin (HCG) sampai embrio berhenti berkembang dan gagal ditanamkan.
Kita mungkin mengalami gejala awal kehamilan, seperti nyeri payudara, mual, dan muntah. Tetapi ketika embrio berhenti tumbuh dan kadar hormon menurun, gejala kehamilan mereda.
Pada titik ini, kram perut ringan dan bercak ringan atau pendarahan mungkin terjadi.
Ultrasonografi akan menunjukkan kantung kehamilan yang kosong. Sebuah blighted ovum akhirnya menyebabkan keguguran.
Beberapa wanita memilih menunggu keguguran terjadi secara alami, sementara yang lain minum obat untuk memicu keguguran.
Baca Juga: Janin Tak Berkembang, Sandra Dewi Pernah Dilanda Stres: 'Hancur Dunia Rasanya'
Dalam beberapa kasus, prosedur yang disebut dilatasi dan kuretase (D&C) digunakan untuk mengangkat jaringan plasenta.
Kebanyakan wanita yang mengalami blighted ovum terus mengalami kehamilan yang sukses.
Kalau kita mengalami beberapa kali keguguran berturut-turut, bicarakan dengan dokter atau penyedia layanan lain untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasari.
Jika blighted ovum ditemukan selama pemeriksaan pranatal, dokter akan mendiskusikan pilihan pengobatan seperti beirkut ini.
- Menunggu gejala keguguran terjadi secara alami.
- Minum obat, seperti misoprostol (Cytotec), untuk menyebabkan keguguran.
- Menjalani prosedur pembedahan D dan C (dilatasi dan kuretase) untuk mengangkat jaringan plasenta dari rahim.
Lamanya kehamilan, riwayat kesehatan, dan keadaan emosi semua akan diperhitungkan saat kita dan dokter memutuskan suatu pilihan pengobatan.
Kita akan ingin mendiskusikan efek samping dan risiko standar yang terkait dengan semua jenis pengobatan atau prosedur pembedahan, termasuk D dan C.
Keguguran bisa jadi sulit secara emosional, dan menunggu kehamilan berakhir bisa memakan waktu lebih lama dari yang diantisipasi.
Karena alasan ini, beberapa wanita memutuskan untuk menghentikan operasi atau dengan pengobatan.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL