Rosselkhoznadzor mengatakan pengembangan suntikannya akan membantu mencegah mutasi pada hewan sekaligus potensi menularkannya ke manusia, mengutip keputusan Denmark untuk memusnahkan 15 juta cerpelai tahun lalu setelah beberapa ditemukan membawa varian virus yang bermutasi.
"Penggunaan vaksin, menurut para ilmuwan Rusia, dapat mencegah perkembangan mutasi virus," kata pernyataan itu.
Kekebalan berlangsung selama enam bulan setelah vaksinasi, tetapi pengembang suntikan terus menganalisis ini, kata pengawas tersebut.
Produksi massal vaksin telah dimulai dan diharapkan pada April 2021 dapat distribusikan ke seluruh negeri dan dieksport ke dunia.
Rosselkhoznadzor menambahkan, badan tersebut menambahkan bahwa fasilitas pembiakan hewan dan perusahaan swasta dari negara-negara termasuk Yunani, Polandia, Austria, Amerika Serikat, Kanada dan Singapura telah menyatakan minatnya pada Carnivak-Cov.
Baca Juga: Urine Jernih Bukan Terhidrasi dengan Baik, Tapi Gangguan Penyakit
Baca Juga: Ilmuwan Dunia Berkumpul, Ungkap 4 Teori Kemungkinan Asal Covid-19
Pejabat militer di kota kedua Rusia Saint Petersburg mengumumkan awal pekan ini bahwa anjing tentara akan menjalani vaksinasi wajib sebelum ditempatkan di bandara dan berpartisipasi dalam peringatan Perang Dunia II secara nasional pada bulan Mei 2021.(*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL