Find Us On Social Media :

Rusia Keluarkan Vaksin Covid-19 Pertama di Dunia Untuk Hewan Agar Tak Tularkan ke Manusia

Spesialis memberikan suntikan ke kelinci di laboratorium Pusat Kesehatan Hewan Federal selama pengembangan vaksin Covid-19 untuk hewan.

GridHEALTH.id - Rusia telah mendaftarkan vaksin pertama di dunia melawan Covid-19 untuk hewan, kata pengawas keamanan pertanian negara itu, Rosselkhoznadzor, Senin  (05/04/2021) .

Sebelumnya, Rusia sudah memiliki tiga vaksin virus corona untuk manusia, yang paling terkenal adalah Sputnik V, dan EpiVacCorona dan CoviVac, yang disetujui Moskow untuk dua yang terakhir.

Vaksin untuk hewan, yang dikembangkan oleh satu unit Rosselkhoznadzor, diberi nama Carnivak-Cov, kata pengawas tersebut.

"Uji klinis Carnivak-Cov, yang dimulai Oktober lalu, melibatkan anjing, kucing, rubah Arktik, cerpelai, rubah, dan hewan lainnya," kata Wakil Kepala Konstantin Savenkov Rosselkhoznadzor.

"Hasil uji coba memungkinkan kami untuk menyimpulkan bahwa vaksin itu tidak berbahaya dan sangat imunogenik karena semua hewan yang divaksinasi mengembangkan antibodi terhadap virus corona dalam 100% kasus."

Semua hewan uji yang divaksinasi mengembangkan antibodi terhadap virus corona dalam 100 % kasus, tambahnya.

Baca Juga: Pertanyaan Awam, 'Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Apakah Saya Tetap Bisa Menyebarkan Virus Corona?'

Baca Juga: Turkmenistan Melaporkan Sebagai Negara Tanpa Covid-19 Sampai Hari Ini, Para Ahli Skeptis Soal Laporan Ini

"Ini adalah produk pertama dan satu-satunya di dunia untuk mencegah Covid-19 pada hewan," katanya.

Rosselkhoznadzor mengatakan pengembangan suntikannya akan membantu mencegah mutasi pada hewan sekaligus potensi menularkannya ke manusia, mengutip keputusan Denmark untuk memusnahkan 15 juta cerpelai tahun lalu setelah beberapa ditemukan membawa varian virus yang bermutasi.

 

"Penggunaan vaksin, menurut para ilmuwan Rusia, dapat mencegah perkembangan mutasi virus," kata pernyataan itu.

Kekebalan berlangsung selama enam bulan setelah vaksinasi, tetapi pengembang suntikan terus menganalisis ini, kata pengawas tersebut.

Produksi massal vaksin telah dimulai dan diharapkan pada April 2021 dapat distribusikan ke seluruh negeri dan dieksport ke dunia.

Rosselkhoznadzor menambahkan, badan tersebut menambahkan bahwa fasilitas pembiakan hewan dan perusahaan swasta dari negara-negara termasuk Yunani, Polandia, Austria, Amerika Serikat, Kanada dan Singapura telah menyatakan minatnya pada Carnivak-Cov.

Baca Juga: Urine Jernih Bukan Terhidrasi dengan Baik, Tapi Gangguan Penyakit

Baca Juga: Ilmuwan Dunia Berkumpul, Ungkap 4 Teori Kemungkinan Asal Covid-19

Pejabat militer di kota kedua Rusia Saint Petersburg mengumumkan awal pekan ini bahwa anjing tentara akan menjalani vaksinasi wajib sebelum ditempatkan di bandara dan berpartisipasi dalam peringatan Perang Dunia II secara nasional pada bulan Mei 2021.(*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL