Find Us On Social Media :

Terkena Herpes di Masa Pandemi Covid-19, Bisa Berdampak Pada Kualitas Hidup

Dampak herpes pada seseorang bisa mengganggu kualitas hidupnya.

Dalam presentasinya, dr. Anthony menuturkan, “Penularan virusnya bisa melalui pertukaran napas dan kontak dengan lesi/gejala di kulit. Penularan HZ terjadi ketika ada kontak langsung dengan cairan pada lepuhan ruam yang dialami penderita.

Mereka yang belum pernah menderita cacar air atau tidak pernah menerima vaksin cacar air memiliki risiko tinggi tertular. Jika terinfeksi, mereka akan terkena cacar air, bukan herpes zoster.

Lalu kemudian virus itu bisa berkembang sewaktu-waktu menjadi Herpes Zoster. Masa inkubasi setelah pertama kali kontak hingga timbulnya lesi di kulit sekitar 10-21 hari.”

Pada dasarnya, mereka yang pernah menderita cacar air punya risiko besar untuk Herpes Zoster. Namun, risiko besar ada pada orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah (imunokompromais).

Seperti lansia, penderita HIV/AIDS, pasien transplantasi organ, penderita kanker, stress psikis, pasien pasca operasi, dan pasien yang minum obat-obat yang  dapat menekan sel imun tubuh.

 Pada pengobatan Kanker misalnya, radiasi atau kemoterapi dapat menurunkan daya tahan terhadap penyakit dan dapat memicu Herpes Zoster.

“Maka, fokus pencegahan terhadap HZ yaitu meningkatkan imunitas tubuh secara umum, serta menghindari kontak terhadap virus dari penderita HZ.

Baca Juga: Bisa Menyerang Semua Golongan, Penyakit Yang Disebabkan Oleh Kekurangan Gizi

Baca Juga: Jangan Abaikan Bila Suara Serak Mendadak, Bisa Jadi Tanda Penyakit Ini

Gejala awal bersifat tidak spesifik, sebelum muncul tanda nyata pada kulit (ruam merah dan lenting berisi air) biasanya hanya berupa rasa lelah, sakit kepala dan lemas (disebut gejala pro-dormal) yang berlangsung selama 1-5 hari,” imbuh dr. Anthony.