Find Us On Social Media :

Begini Cara Ibu Milenial Menyimpan ASI Perahnya yang Kekinian, Mau Tahu?

Cara menyimpan ASIP yang baik menurut Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI).

GridHEALTH.id - Untuk bayi baru lahir, pemberian ASI merupakan hal yang sangat penting didapatkan.

Pemberian ASI dianjurkan terus diberikan selama enam bulan pertama kehidupan dan pemberian ASI berlanjut setidaknya selama 12 bulan.

Ini optimal untuk bayi dan ibu. Manfaat menyusui sangat banyak lho. ASI pada akhirnya merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi baru lahir. Banyak komponen dalam ASI membantu melindungi bayi dari infeksi dan penyakit.

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Begini Aturan Menyimpan ASI agar Kandungan Gizinya Tetap Terjaga

Protein dalam ASI lebih mudah dicerna daripada di susu formula atau susu sapi. Kalsium dan zat besi dalam ASI juga lebih mudah diserap.

Melansir dari americanpregnancy.org dalam artikel 'What's In Breast Milk?', ASI diketahui memiliki kombinasi protein, lemak, vitamin, dan karbohidrat yang sempurna. Tidak ada yang lebih baik untuk kesehatan bayi.

Leukosit adalah sel hidup yang hanya ditemukan di dalam ASI. Mereka membantu melawan infeksi.

Ini adalah antibodi, sel hidup, enzim, dan hormon yang membuat ASI ideal. Meskipun beberapa wanita pada akhirnya tidak bisa menyusui, banyak yang mengira mereka sebenarnya tidak bisa menyusui.

Konsultan laktasi mampu memberikan dukungan kepada ibu belajar menyusui. Bagi yang belum bisa menyusui, bank susu atau susu donor bisa menjadi alternatif. Untuk menyimpan ASI sendiri, tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Apalagi mengumpulkan stok ASI perah.

Baca Juga: Pintu Ibadah Umroh di Masjidil Haram Dibuka Kembali untuk Indonesia, Ini 4 Syarat yang Harus Dipenuhi