Find Us On Social Media :

Bakal Memenuhi Dunia, 1,6 Juta Anak Kembar Lahir Setiap Tahun, Studi

Angka kelahiran kembar global meningkat. Tampak kembar identik lahir ketika telur yang telah dibuahi terbelah menjadi dua.

GridHEALTH.id - Lebih banyak anak kembar lahir hari ini daripada kapan pun dalam sejarah. Sebanyak 1,6 juta anak kembar kini lahir setiap tahun, ungkap survei komprehensif pertama tentang kelahiran kembar di seluruh dunia yang dilakukan oleh Universitas Oxford di Inggris.

Studi yang menganalisis catatan dari lebih dari 100 negara menemukan peningkatan substansial dalam angka kelahiran kembar sejak 1980-an.

Dikatakan bahwa angka kelahiran kembar global telah meningkat rata-rata sepertiga, selama 40 tahun terakhir, dengan satu dari 42 anak sekarang lahir kembar, yang setara dengan 1,6 juta anak per tahun. Penemuan ini dipublikasikan di jurnal ilmiah Human Reproduction.

Para penulis studi tersebut mencatat bahwa dunia mungkin telah mencapai "puncak kelahiran kembar", karena beberapa negara telah mulai melihat tingkat kelahiran kembar sangat tinggi, bahkan tertinggi dalam sejarah, The Guardian melaporkan pada 21 Maret 2021.

“Selama 40 hingga 50 tahun terakhir kami telah melihat peningkatan yang kuat dalam tingkat kelahiran kembar di negara-negara kaya dan maju, dan itu telah menghasilkan lebih banyak kembar baik secara relatif maupun absolut daripada yang pernah kami lihat sebelumnya,” Christiaan Monden , seorang profesor sosiologi dan demografi di Universitas Oxford, seperti dikutip.

Angka kelahiran kembar tertinggi di Amerika Utara. Untuk studi tersebut, para peneliti menganalisis tingkat kelahiran kembar dari 2010-2020 di 165 negara.

Baca Juga: Hamil Anak Kembar Rasa dan Bentuk Perutnya Berbeda, Nafsu Makan Meningkat tapi Mual Muntahnya Heboh

Baca Juga: Studi Kesehatan: Banyaknya Lemak Makanan di Otak Sebabkan Gangguan Mental

Angka kelahiran kembar global telah meningkat dari sembilan menjadi 12 per 1.000 kelahiran sejak 1980-an. Angka kelahiran kembar tertinggi terlihat di Amerika Utara (71%), diikuti oleh Eropa (60%) dan Asia (32%).