Kabar baiknya, memperbarui vaksin Moderna dan Pfizer cukup mudah. Mereka dibuat dengan sepotong kode genetik yang disebut messenger RNA (mRNA) yang memberi tahu tubuh cara membuat beberapa salinan lonjakan yang tidak berbahaya yang pada gilirannya melatih sel-sel kekebalan.
Perusahaan hanya menukar kode genetik vaksin asli dengan mRNA untuk protein lonjakan yang bermutasi, kali ini, dari Afrika Selatan.
Studi yang sedang berlangsung bulan ini melibatkan beberapa ratus orang, sangat berbeda dari pengujian besar-besaran yang diperlukan untuk membuktikan bahwa suntikan asli berhasil. Para ilmuwan harus memastikan substitusi mRNA tidak memicu efek samping yang berbeda.
Di sisi perlindungan, mereka mengukur dengan cermat apakah vaksin yang diperbarui mendorong sistem kekebalan untuk memproduksi antibodi yang menangkis infeksi, sekuat suntikan asli.
Yang penting, tes laboratorium juga dapat menunjukkan apakah antibodi tersebut mengenali tidak hanya varian dari Afrika Selatan tetapi juga versi virus lain yang lebih umum.
Kabar baik lainnya, antibodi bukan satu-satunya pertahanan. Peneliti NIH baru-baru ini melihat pilihan lain dari sistem kekebalan, sel T yang melawan balik setelah infeksi masuk.
Baca Juga: Ini Dia 5 Alasan Mengapa Perlu Menerapkan Pola Hidup Sehat Menurut WHO
Baca Juga: Tiga Cara Mengatasi Asam Urat di Rumah, Mudah dan Murah Tanpa Obat
Tes laboratorium menunjukkan sel T dalam darah orang yang pulih dari Covid-19 jauh lebih kuat sebelum varian yang mengkhawatirkan muncul, dan tetap mengenali mutasi dari Afrika Selatan.