Find Us On Social Media :

Hal Ini Penting Diperhatikan Ibu Hamil Ketika Ingin Ikut Berpuasa

Jika ibu hamil tetap memilih untuk berpuasa, lebih baik konsultasi ke dokter lebih dulu.

GridHEALTH.id - Ramadan telah tiba! Kita mungkin bertanya-tanya apa artinya ini bagi kita saat sedang hamil.

Wanita hamil biasanya dikecualikan dari puasa selama Ramadan, dan umumnya tidak dianjurkan untuk berpuasa karena dapat berpotensi menimbulkan risiko bagi bayi.

Meskipun ada penelitian yang baik yang menunjukkan bahwa puasa tidak memengaruhi berat lahir bayi, belum jelas seberapa jauh puasa dapat pengaruhi kesehatan atau kesehatan bayi selama kehamilan.

Baca Juga: Ibu Hamil Boleh Menjalankan Puasa Ramadan 2021 Selama Diluar Kondisi Berikut Ini

Karena itulah para ahli menganjurkan untuk tidak berpuasa selama kehamilan. Jika merasa tidak cukup sehat untuk berpuasa, atau khawatir tentang kesehatan atau kesejahteraan bayi, bicarakan dengan dokter umum atau bidan dan dapatkan pemeriksaan kesehatan umum sebelum memutuskan.

Memutuskan apakah akan berpuasa atau tidak adalah pilihan yang sangat pribadi.

Melansir dari babycentre.co.uk dalam artikel 'Fasting in pregnancy', salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah kapan puasa berlangsung.

Jika Ramadan jatuh selama musim panas, ini berarti cuaca panas dan hari-hari yang panjang, yang membuat kita berisiko lebih besar mengalami dehidrasi.

Banyak ibu hamil yang memilih berpuasa memiliki kehamilan yang aman dengan bayi yang sehat. 

Namun, puasa selama kehamilan dapat menyebabkan sesuatu yang disebut 'kelaparan yang dipercepat'.

Inilah saat hormon yang mengatur bagaimana glukosa ditangani dalam tubuh terganggu dan kadar glukosa bisa turun drastis.

Baca Juga: 2 Posisi Tidur Tidak Disarankan Untuk Ibu Hamil Karena Berisiko ke Janin

Proses ini telah dikaitkan dengan fungsi kognitif yang lebih buruk selama masa kanak-kanak, dan beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa perubahan ini dapat memengaruhi perkembangan sistem saraf.

Puasa juga telah terbukti menghasilkan asupan kalori yang lebih rendah pada wanita hamil, sebanyak 500-1000 kalori di bawah yang dibutuhkan.

Ini tidak dianjurkan selama kehamilan dan dapat menyebabkan masalah pada kesehatan atau perkembangan bayi. 

Jika ibu hamil tetap memilih untuk berpuasa, kita mungkin ingin mengikuti tips berikut ini yang dilansir dari dietinpregnancy.co.uk dalam artikel 'Ramadan and pregnancy' untuk puasa yang lebih sehat dan aman.

Saat Sahur

Pada saat sahur, ibu hamil harus mencakup makanan yang dicerna perlahan dan memiliki energi yang cukup untuk membuat kita terus bekerja selama berjam-jam.

Makanan yang mengandung serat membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, jadi sertakan yang banyak.

Baca Juga: Beberapa Perubahan Kondisi Kulit Ibu Hamil yang Kerap Terjadi

Misalnya buah dan sayur, kacang-kacangan dan kacang-kacangan, oat dan biji-bijian. Pastikan menyetel alarm dan tidak melewatkan makanan ini (ini sangat penting!).

Saat Berbuka

Saat waktu berbuka, ibu hamil harus memakan makanan yang membatalkan puasa secukupnya.

Segelas jus buah, atau kurma adalah cara yang baik untuk berbuka puasa, awalnya memberi kita semburan energi menyegarkan yang dibutuhkan.

Hal ini juga bisa menjadi kesempatan yang baik untuk memasukkan produk susu untuk membantu memberi kita cukup kalsium. Misalnya, segelas susu dengan sedikit kurma, atau yoghurt dengan sedikit buah.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL