Mengenai ngorok alias mendengkur saat tidur, nenurut dr. Djoko Srijono Sp.THT dari RSIA Hermina Jatinegara, Jakarta, penyebabnya bisa banyak, diantaranya;* Penyempitan aliran bebas pada udara pernapasan di kala tidur.Udara ini melewati bagian belakang mulut dan hidung, lalu pangkal lidah, langit-langit lunak dan anak lidah. Saat penyempitan terjadi, muncullah getaran di daerah itu yang terdengar sebagai dengkuran.Bunyinya bisa lembut, bisa juga keras.* Tonus otot lidah dan otot tenggorokan melemah.Hal ini terjadi kala usia seseorang sudah lanjut ataupun tidur terlalu lelap di bawah pengaruh obat penenang, obat tidur, antihistamin, minuman beralkohol, dan kelelahan.
Baca Juga: Hal Ini Penting Diperhatikan Ibu Hamil Ketika Ingin Ikut BerpuasaBunyinya bisa lembut, bisa juga keras.* Tonus otot lidah dan otot tenggorokan melemah.Hal ini terjadi kala usia seseorang sudah lanjut ataupun tidur terlalu lelap di bawah pengaruh obat penenang, obat tidur, antihistamin, minuman beralkohol, dan kelelahan.* Ada benjolan di tenggorokan.Antara lain karena kegemukan, tumor, dan kista.* Langit-langit lunak dan anak lidah yang terlalu panjang.
Baca Juga: Fenomena Baru Pandemi Covid-19 di Brasil, Membuat Kaum Mudanya Takut* Posisi tidur telentang yang menyebabkan pangkal lidah jatuh ke belakang.Satual mengenai mendengkuini, kia tidak boleh menganggapnya hal biasa dan remeh.
Sebab dampak mndengkur sangat menyeramkan dan bisa fatal.
1. Sumbatan napas sewaktu tidurHal ini terjadi bila dengkuran yang keras sering diselingi terhentinya napas akibat hambatan di saluran napas.Sumbatan serius dapat terjadi jika dengkuran berlangsung lebih dari 10 detik dan frekuensinya lebih dari 7 kali per jam.
Baca Juga: Seperti Ini Cara Ramadan Bulan Mulia Penuh Rahmat Lindungi Umat Muslim Saat Pandemi Covid-19