Find Us On Social Media :

Virus Corona Varian B1525 Masuk Indonesia Sejak Februari, Benarkah Lebih Berbahaya Dari Varian B.1.1.7?

Satgas Covid-19 kembali ungkap mutasi virus corona baru yang masuk Indonesia, kali ini varian b1525.

GridHEALTH.id - Kabar mengejutkan kembali diungkap Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi.

Dimana dr Nadia baru saja mengungkap bahwa mutasi virus corona (Covid-19) varian B1525 sudah masuk ke Indonesia sejak Februari lalu.

Mutasi virus corona tersebut, menurut Nadia, dibawa oleh pelaku perjalanan dari Malaysia.

Baca Juga: Gejala Varian E484K, Mutasi Virus Corona yang Disebut Lebih Ganas Dari Sebelumnya

"Iya satu spesimen pos di Februari dari PMI Malaysia. Ini (pasien Covid-19 berada) di Batam," ungkapnya seperti dilansir dari Kompas.com (16/4/2021).

Menurutnya B1525 merupakan varian tersendiri dari virus corona. Lantas, benarkah varian tersebut lebih berbahaya dari varian B.1.1.7?

Namun terkait apakah varian virus Corona B1525 lebih berbahaya dari B.1.1.7, Nadia mengatakan hal tersebut harus dipastikan lebih lanjut.

"Ini virus of interest ya, kalau di WHO artinya ada dugaan (lebih menular) secara laboratorium, tapi perlu dipastikan lebih lanjut," ujarnya.

Lebih lanjut, Nadia bilang, vaksin Covid-19 yang digunakan saat ini masih efektif melawan varian virus corona.

Ia menambahkan, pasien Covid-19 yang terpapar B1525 sudah dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Vaksin Pfizer Tidak Kuat Menangkal Keganasan Mutasi Virus Corona Afrika Selatan

"Sudah (sembuh) karena pos jadi sudah melalui karantina, dan tidak ada yang di rawat di rumah sakit," pungkas Nadia.

Terlepas dari itu, tentu masyarakat tak perlu khawatir berlebihan, cukup bagi masyarakat untuk saat ini disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Sebab virus corona diketahui sangat mudah menginfeksi siapa saja dan dimana saja.

Disebutkan laman who.int (9/7/2020) berjudul "Coronavirus disease (COVID-19): How is it transmitted?", bahwa virus corona ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.

Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.

Baca Juga: Mutasi Virus Corona E484K 'Eek', Ini Bahaya dan Dampaknya Bagi Tubuh

Karenanya menjalankan protokol kesehatan seperti 5M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi) tidak boleh terabaikan.

Selain itu jangan dilewatkan juga untuk vaksinasi Covid-19, apalagi bagi mereka yang sudah terdaftar dan masuk kelompok prioritas.

Diketahui vaksin ini penting untuk menjaga seseorang dari infeksi penyakit seperti Covid-19.

Baca Juga: Rusia Keluarkan Vaksin Covid-19 Pertama di Dunia Untuk Hewan Agar Tak Tularkan ke Manusia

Vaksin sendiri adalah produk biologi berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan.

Dimana saat ia dimasukan ke dalam tubuh diharapkan mampu memicu produksi antibodi untuk memberikan kekebalan.

Dalam artikel berjudul "Why vaccination is safe and important" yang dilansir dari NHS (30 Maret 2021), disebutkan bahwa orang yang sudah divaksin sistem kekebalannya mampu mengenali dan tahu cara melawan suatu infeksi penyakit.

Artinya jika kita disuntik vaksin Covid-19, maka sistem kekebalan kita akan terlatih dalam melawan Covid-19 sehingga infeksi virus tersebutbisa diminimalisir.(*)

Baca Juga: Pulang Dari Afrika, Warga Bogor Bawa Mutasi Virus Corona B117, dr Nadia Ungkap Kondisinya Sekarang

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL