GridHEALTH.id - Fakta unik mengenai virus corona (Covid-19) kembali diungkap para peneliti.
Terbaru peneliti Australia mengungkap bahwa pekerja shift malam ternyata lebih rentan tertular Covid-19.
Baca Juga: Tim Peneliti RSPAD: Penelitian Vaksin Nusantara Selesai Dalam 2,5 Bulan, Kuota Relawan Sudah Full
Dilansir Kompas TV dari Xinhua (20/04/2021), penelitian tersebut dipimpin oleh Yaqoot Fatima dari Universitas James Cook di Negara Bagian Queensland, Australia.
Menurutnya pekerja shift malam menghadapi risiko terpapar virus corona hampir dua kali lipat.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sleep Research itu diketahui melibatkan 500.000 partisipan program biobank milik Inggris, yang mengumpulkan data medis dan genetik dari para sukarelawan.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Baik Untuk Berolahraga di Bulan Puasa Ramadan?
Kepada surat kabar Brisbane Times, Fatima mengatakan bekerja di shift malam dapat mengganggu ritme sirkadian/circadian rhythm alami manusia, yang berpotensi meningkatkan risiko mengalami infeksi.
"Peneliti lain telah mengemukakan teori bahwa gangguan ritme sirkadian akibat bekerja di shift malam dapat menjadikan seseorang lebih berisiko terinfeksi Covid-19," katanya.
Baca Juga: Lewat Program Home Care dan Home Delivery, Vaksinasi Covid-19 Lansia Kini Aman dan Mudah
"Bisa jadi ini efek dari penurunan kadar melatonin dan respons imun yang buruk."
Fatima juga mengatakan kepada Xinhua, terdapat sejumlah penelitian serupa yang sedang dilakukan di negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat.
"Kami berharap dan menantikan temuan serupa dari mereka," ujarnya.
"Ketika temuan mereka diperjelas, kami harap hal itu dapat memengaruhi pedoman terkait isu seperti prioritas dalam peluncuran vaksin," pungkas Fatima.
Baca Juga: Manfaat Pusa Ramadan Saat Pandemi Covid-19, Menurut dr Reisa Kuncinya Aktivitas Fisik Jelang Berbuka
Namun terlepas dari itu, penting bagi kita untuk mencegah penularan Covid-19 dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Diketahui protokol kesehatan ini sangat bermanfaat karena penularan virus corona sangat sulit untuk diprediksi, siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.
Baca Juga: Inilah yang Dilakukan Siti Fadilah Supari Agar Terhindar Dari Covid-19
Disebutkan laman who.int (9/7/2020) berjudul "Coronavirus disease (COVID-19): How is it transmitted?", bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.
Karenanya menjalankan protokol kesehatan seperti 3M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak) tidak boleh terabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)
Baca Juga: Gila! Pasien Covid-19 Sembuh Oleh Ilmuan Inggris Dinfeksi Virus Corona Kembali Demi Tujuan Ini
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL