GridHEALTH.id - Saat berpuasa tubuh kita berisiko mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Pasalnya selama kurang lebih 14 jam tubuh kita tidak menerima asupan makanan dan minuman apapun.
Untuk mencegah hal tersebut, penting bagi mereka yang berpuasa untuk menjaga status hidrasi dengan manajemen konsumsi air yang baik.
Hal itu seperti disampaikan dokter spesialis penyakit dalam Brawijaya Hospital Saharjo, dr. Alvin Nursalim, SsPD dalam program IG Live GridHEALTH Dialogue, Kamis (22/4/2021).
Menurutnya menjaga status hidrasi dengan mencukupi asupan cairan harus dilakukan siapa saja yang akan berpuasa.
"Penting bagi yang akan berpuasa untuk menjaga status hidrasi dengan mencukupi asupan cairan," terang dr. Alvin.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Baik Untuk Berolahraga di Bulan Puasa Ramadan?
Diakuinya kebutuhan cairan setiap individu memang bereda-beda.
"Namun rata-rata bisa mencapai 1.500-2.000 cc air perhari yang harus dicukupi oleh tubuh," kata dr. Alvin.
Ia mengatakan jumlah rata-rata air tersebut sebenarnya bisa dibagi sesuai keinginan, misalnya saja menjadi 18 gelas air.
Baca Juga: Manfaat Pusa Ramadan Saat Pandemi Covid-19, Menurut dr Reisa Kuncinya Aktivitas Fisik Jelang Berbuka
"18 gelas ini bisa kita bagi misalnya menjadi satu gelas air sebelum makan besar sahur. Kemudian setelahnya minum lagi 1-2 gelas air sebelum imsak," kata dr.Alvin.
Setelah berpuasa, ketika waktunya sudah berbuka kita membagi 15 gelas air sisanya itu diantara waktu kita berbuka dan waktu kita tidur.
Baca Juga: Tetap Vaksin Covid-19 di Bulan Ramadan, Ini Tips yang Perlu Diperhatikan Bagi Semua Orang
"Jadi misalnya minum satu gelas air saat berbuka, kemudian minum lagi setelah makan besar. Sisanya kita bisa minum selang seling sampai sebelum kita akan pergi tidur," pungkasnya.
Namun terlepas dari berapa gelas air yang kita bagi, penting untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan cairan tubuh masing-masing saat berpuasa.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL