Find Us On Social Media :

Covid-19 di India Kembali Meledak, WHO Kirim Pasukan Khusus Dibantu Inggris, Jerman, dan Amerika

Seorang pasien yang menderita COVID-19 di New Delhi, India, pada 23 April 2021. Sedang menunggu antri untuk bisa ditangani tenaga kesehatan setempat di rumah sakit.

GridHEALTH.id - Meledaknya kembali kasus virus corona (Covid-19) di India diakui Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus sangat mencengangkan.

Karenanya bos WHO tersebut berencana akan mengirim pasukannya, baik itu staf dan pasokan peralatan kesehatan tambahan ke sana untuk membantu memerangi pandemi.

"WHO melakukan segala yang kami bisa, menyediakan peralatan dan pasokan penting, termasuk ribuan konsentrator oksigen, rumah sakit lapangan bergerak prefabrikasi dan persediaan laboratorium," kata Tedros dikutip Reuter (26/1/2021).

Menurut Tedros, WHO telah mengerahkan 2.600 anggota staf dari program lain di India untuk membantu mendukung upaya memerangi Covid-19 tersebut.

Baca Juga: RSPI Sulianti Saroso Sudah Merawat Pasien Covid-19 Dari India, Waspada dan Tingkatkan Disiplin Prokes

Disisi lain, India sendiri telah memerintahkan angkatan bersenjatanya pada hari Senin untuk membantu mengatasi infeksi virus corona baru yang melonjak.

Sejumlah negara besar, termasuk Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat berjanji untuk mengirim bantuan medis yang mendesak.

"Pertumbuhan eksponensial yang kami lihat dalam jumlah kasus Covid-19 di India benar-benar mencengangkan," kata Maria van Kerkhove, kepala teknis WHO untuk Covid-19, dalam konferensi pers.

Baca Juga: Media India Tuding Keras Amerika Serikat Timbun Vaksin Covid-19, Ada 349.691 Kasus Baru Dalam 24 Jam Terakhir di India

"Kami telah melihat lintasan peningkatan penularan yang serupa di sejumlah negara, belum pada skala yang sama dan belum memiliki tingkat dampak beban yang sama pada sistem perawatan kesehatan seperti yang kami lihat di India," katanya.

Fasilitas berbagi vaksin COVAX, yang dijalankan oleh aliansi vaksin GAVI dan WHO, telah menyediakan lebih dari 45 juta dosis vaksin Covid-19 ke 120 negara.

Sejauh ini, mayoritas di antaranya adalah vaksin AstraZeneca yang dibuat oleh Serum Institute of India.

Baca Juga: Mutasi Virus Corona India Ditemukan di Indonesia, Akibat Ritual Keagamaan Juga?

CEO GAVI Seth Berkley mempertanyakan bagaimana COVAX mengkompensasi keputusan India untuk menunda ekspor vaksin.

"Kami memperkirakan 90 juta dosis untuk Maret dan April untuk 60 negara berpenghasilan terendah termasuk India dan yang belum tersedia. Mengingat krisis di India, pastinya vaksin tersebut mereka gunakan untuk konsumsi dalam negeri. Dan kami menunggu kapan pasokan akan dilanjutkan, kami sedang mencari opsi lain pada saat yang sama," katanya seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Video Warga India Bergelimpangan di Jalan Dalam Video yang Viral Itu Karena Kebocoran Gas, Bukan Covid-19

Semenyata itu, lonjakan kasus Covid-19 di India memang sangat mencengangkan.

Berdasarkan data terbaru dari Worldometers.info tanggal 28 Aril 2021, total kasus Covid-19 disana sudah menyentuh angka 17,988,637 kasus setelah dalam 24 jam terakhir terjadi penambahan sebanyak 362,902 kasus.

Dari jumlah tersebut 201,165 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia, 14,807,704 orang sembuh dan 2,979,768 sisanya masih harus mendapatkan perawatan medis.(*)

Baca Juga: 12 Dari 127 Warga India yang Datang ke Indonesia Positif Covid-19, Diakui Menkes Budi Gunadi

 #berantasstunting

#hadapicorona

#bijakGGL