Find Us On Social Media :

Kipas Angin Bisa Menjadi Penyebab Radang Tenggorokan? Ini Penjelasanmya

Ada satu kasus yang menyebutkan jika kipas angin dapat memicu terjadinya radang tenggorokan. Benarkah?

GridHEALTH.id - Radang tenggorokan menjadi penyakit yang sering kali menyerang kesehatan kita.

Apalagi penyakit ini juga sering membuat kita merasakan sakit dan rasa tidak nyaman jika menelan makanan dan minuman.

Penyebab paling umum dari radang tenggorokan (faringitis) adalah infeksi virus, seperti pilek atau flu.

Melansir dari mayoclinic.org dalam artikel 'Sore throat', radang tenggorokan (infeksi streptokokus), memerlukan pengobatan dengan antibiotik untuk mencegah komplikasi.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mencegah Radang Tenggorokan yang Sering Menyerang Saat Berpuasa

Penyebab sakit tenggorokan lain yang kurang umum mungkin memerlukan perawatan yang lebih kompleks.

Namun ada juga kasus yang menyebutkan jika kipas angin dapat memicu terjadinya radang tenggorokan. Benarkah?

Menurut dr Ridha Patria Febriani, Sp. THT- KL, kipas angin bisa saja dapat memicu terjadinya tenggorokan.

Hal ini terjadi apa bila kipas angin dalam kondisi yang kotor dan tidak bersih sehingga menimbulkan debu yang.

Saat dihidupkan, debu tersebut beterbangan dan masuk ke dalam tubuh.

Pada akhirnya inilah yang nanti dapat menyebabkan radang tenggorokan. Apa lagi jika tidur dalam kondisi mulut terbuka.

Menurut pemaparan dr Ridha, mulut tidak memiliki filter yang sama dengan hidung. Sehingga tidak dapat menyaring kotoran dari udara yang dihirup.

"Kalau tidur dalam keadaan mulut terbuka, terkena radang tengorok justru lebih besar. Karena udara langsung masuk tanpa filter," katanya dalam live streaming, Selasa (27/4/2021).

Baca Juga: Jangan Abaikan Bila Suara Serak Mendadak, Bisa Jadi Tanda Penyakit Ini

Tak hanya itu, dilansir dari mayoclinic.org masih dalam artikel yang sama, penyebab lainnya dari sakit tenggorokan bisa juga meliputi ini:

Alergi

Alergi bulu hewan peliharaan, jamur, debu dan serbuk sari bisa menyebabkan sakit tenggorokan. Masalahnya mungkin diperumit oleh tetesan postnasal, yang dapat mengiritasi dan meradang tenggorokan.

Iritan

Polusi udara luar ruangan dan polusi dalam ruangan seperti asap tembakau atau bahan kimia dapat menyebabkan sakit tenggorokan kronis. Mengunyah tembakau, minum alkohol, dan makan makanan pedas juga bisa mengiritasi tenggorokan.

Ketegangan otot

Kita dapat meregangkan otot di tenggorokan dengan berteriak, berbicara keras, atau berbicara dalam waktu lama tanpa istirahat.

Penyakit gastroesophageal reflux (GERD)

GERD adalah gangguan sistem pencernaan dimana asam lambung kembali naik ke dalam pipa makanan (kerongkongan).

Tanda atau gejala lain mungkin termasuk mulas, suara serak, regurgitasi isi perut dan sensasi benjolan di tenggorokan.

Infeksi HIV

Baca Juga: Tips Kesehatan Hari Ini, Cara Menghindari Radang Tenggorokan

Sakit tenggorokan dan gejala mirip flu lainnya terkadang muncul lebih awal setelah seseorang terinfeksi HIV.

Selain itu, seseorang yang HIV-positif mungkin mengalami sakit tenggorokan kronis atau berulang karena infeksi jamur yang disebut sariawan atau karena infeksi virus yang disebut cytomegalovirus (CMV), yang dapat menjadi serius pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu.

Tumor

Tumor kanker tenggorokan, lidah atau kotak suara (laring) dapat menyebabkan sakit tenggorokan.

Tanda atau gejala lain mungkin termasuk suara serak, kesulitan menelan, pernapasan berisik, benjolan di leher, dan darah di air liur atau dahak.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL