Mengenal Reinfeksi Covid-19 yang Sempat Dialami Atta Halilintar dan Maia Estianty

Maia Estianty, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah.

Maia Estianty, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah.

 
Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan bahwa reinfeksi biasa terjadi pada mereka yang pernah terkonfirmasi positif Covid-19.
Gejala yang dirasakan penderita reinfeksi Covid-19 ini biasanya pada level sedang. Pada beberapa kasus ada yang dapat menyebabkan kematian pada penderitanya."Reinfeksi bukan hal yang aneh dan bisa terjadi, dan reinfeksi ada juga yang menyebabkan kematian walaupun umumnya bergejala sedang," ujar Dicky, kepada Tribunnews, Minggu (25/4/2021) siang.
 
Baca Juga: Tips Berwisata Saat Pandemi Covid-19, Supaya Tetap Aman dan Nyaman Hingga PulangIa kemudian menjelaskan istilah reinfeksi ini memang disematkan kepada mereka yang sebelumnya pernah menderita Covid-19."Pertama, harus dipahami bahwa reinfeksi Covid itu secara definisi adalah terjadinya infeksi kedua sebelumnya si pasien atau penderita ini pernah terinfeksi Covid-19 yang tentu dibuktikan tes laboratorium," jelas Dicky.
 
Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman

Namun pengujian terhadap mereka yang mengalami reinfeksi virus ini bukan merupakan perkara mudah. Hal itu karena banyak diantara mereka yang tidak menyadari bahwa sebelumnya mereka pernah terpapar Covid-19.Kemungkinan mereka merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) pada kasus terpapar yang pertama, sebelum mengalami kasus kedua.
 
"Tapi yang menjadi permasalahan adalah diagnosa penetapan dari infeksi ini tidak mudah, karena banyak orang tidak tahu juga bahwa dia pernah terinfeksi atau tidak," kata Dicky.