Find Us On Social Media :

Kemenkes Umumkan, Pasien Covid-19 dengan Varian Baru, Meninggal Dunia

Pasien virus corona yang menderita varian baru virus dari Afrika Selatan, oleh Kementerian Kesehatan RI dinyatakan sudah meninggal.

GridHEALTH.id - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sekaligus Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr. Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid, mengumumkan kondisi terkini pasien COVID-19 di Indonesia yang terinfeksi varian baru virus corona.

Nadia mengatakan, pasien positif Covid-19 yang tertular varian baru virus corona B.1.351 dari Afrika Selatan saat ini sudah meninggal.

Pasien tersebut diketahui positif Covid-19 berdasarkan pemeriksaan sampel pada 25 Januari 2021.

"Kasus B.1.351 yang merupakan mutasi baru virus corona ditemukan di Bali. Temuan ini berdasarkan pengambilan spesimen (sampel) pada 25 Januari 2021," ujar Nadia dalam konferensi pers secara daring, Selasa (04/05/2021).

"Adapun ada satu WNI yang tertular varian baru itu. Dalam perkembangannya, WNI tersebut meninggal dunia pada 16 Februari 2021," tuturnya.

 Informasi mengenai adanya kasus positif akibat penularan varian baru dari Afrika Selatan ini sebelumnya disampaikan oleh Menteri Kesehatan di Budi Gunadi Sadikin pada Senin (03/05/2021).

Budi mengungkapkan ada satu kasus positif Covid-19 di Bali yang disebabkan tertular varian varu virus corona asal Afrika Selatan.

Baca Juga: AS Uji Coba Vaksin Covid-19 yang Bisa Menyesuaikan Dengan Semua Varian Virus Corona

Baca Juga: Teladan Nabi Muhammad SAW; 'Berhenti Makan Sebelum Kenyang' Ternyata Memang Bikin Sehat, Ini Alasannya

Diberitakan Kompas.com, mutasi baru B.1.351 pertama kali ditemukan di Teluk Nelson Mandela, Afrika Selatan pada awal Oktober 2020 lalu.

Sejak saat itu, virus menyebar dan kini telah di temukan di luar negara asalnya, misalnya di Zambia dan AS. Kasus B.1.351 dilaporkan di Amerika Serikat pada akhir Januari 2021 lalu.

Mutasi virus ini dicurigai dapat memengaruhi netralisasi beberapa antibodi, akan tetapi tidak terdeteksi meningkatkan risiko keparahan penyakit.

 

Saat ini, Nadia mengatakan, sedang dilakukan penyelidikan epidemiologi untuk menganalisis kemungkinan terjadinya penularan secara lokal sejak kasus tersebut terkonfirmasi.

"Ini sedang kita lakukan penyelidikan epidemiologinya. Karena kasus ini sebenarnya sudah jauh sekali bulan Januari dan yang bersangkutan sudah meninggal pada 16 Februari," lanjut dia.

Selain itu, Nadia juga melaporkan sebaran-sebaran kasus varian baru Covid-19 yang ada di Indonesia.

"Kondisi-kondisi ini di Jakarta ada 1 kasus, Jawa Barat ada 5, Kaltim ada 1, Bali ada 2, Jawa Timur ada 1 kasus, di Sumut ada 2 kasus, di Sumsesl ada 1 kasus," kata dia.

Baca Juga: Vaksinasi vaksin Covid-19 di Jakarta Capai 45%, Lansia Paling Banyak

Baca Juga: Bill dan Melinda Gates Bercerai, 5 Alasan Mengapa Menikah Puluhan Tahun Bisa Pisah

Secara keseluruhan, Nadia melaporkan, kasus varian baru Covid-19 baik itu terinfeksi virus varian B117, B1351 atau B1617 adalah sejumlah 17 kasus.

"Yang terakhir yang kita temukan bahwa varian B1617 itu ditemukan pada 2 kasus positif COVID-19 di Jakarta. Yang satu adalah WNI dan saat ini sudah sehat dan satu lagi dari WNA India, yang diambil spesimennya pada tanggal 2 April yang positif. Saat ini, WNA tersebut kondisinya stabil, sehat, dan dirawat di RSPI untuk proses isolasinya," imbuh Nadia.

Baca Juga: Sempat Heboh Dikira Filler, Amanda Manopo Ternyata Lakukan Suntik Vitamin C di Bibir, Apa Manfaatnya?

Baca Juga: Edema Makula Diabetik, Gangguan Pada Mata Wajib Diketahui Penyandang Diabetes

Kemudian khusus untuk varian B117, Nadia menyampaikan ada tiga tambahan kasus baru, di mana sebelumnya sudah dilaporkan ada 10 kasus varian virus dari Inggris tersebut.

"Sehingga total jadi 13 kasus varian atau mutasi yang ada di Indonesia saat ini," tutup Nadia.(*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL