Sebetulnya Raditya dinyatakan sudah negatif Covid-19, namun kondisinya memburuk lantaran memiliki badai sitokin.
Badai sitokin adalah kondisi respons imun tubuh berlebihan, biasanya dipicu oleh infeksi. Sitokin adalah protein yang mengomunikasikan sinyal-sinyal tubuh untuk merespons infeksi. Jika respons berlebih pada sistem imun, bisa terjadi hyperinflamation.
Hingga kini tidak diketahui penyebab pasti dari badai sitokin. Akan tetapi, para ahli menduga, sistem kekebalan sendirilah yang menyebabkan kondisi parah pada sebagian pasien.
Sistem kekebalan yang harusnya berfungsi menjaga melawan infeksi, dalam kondisi ini malah membuat kondisi penyakit yang diidap semakin parah.
Pada beberapa kasus, sindrom badai sitokin inilah yang menyebabkan kondisi amat parah pada pasien Covid-19, bahkan dalam waktu yang singkat.
Baca Juga: Laporan WHO : 1,1 Miliar Remaja Berisiko Kehilangan Pendengaran Karena Volume Musik Keras
Baca Juga: Studi Terbaru, Bugar Tidak Menjamin Aman Dari Serangan Jantung
Mereka yang terkena badai sitokin akibat terinfeksi Covid-19 seperti Raditya Oloan mengalami demam dan sesak napas yang kemudian berpotensi menjadi beragam komplikasi pernapasan lainnya. Biasanya, komplikasi ini timbul 6-7 hari setelah infeksi Covid-19. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL