Dilansir dari Kompas, Penanggungjawab Logistik dan Perbekalan Farmasi RSUP Dr. Kariadi Semarang, Mahirsyah Wellyan TWH., S.Si., Apt., Msc dalam diskusi bertajuk Upaya Pengobatan Covid-19 di Indonesia sempat memaparkan:
“Pada kasus Covid-19, sitokin bergerak menuju jaringan paru-paru untuk melindunginya dari serangan SARS-CoV-2,”
Mahirsyah juga menjelaskan dalam kondisi normal produksi sitokin akan berhenti pada saat respons kekebalan tubuh telah sampai pada jaringan yang terinfeksi.
Baca Juga: Dehidrasi Kulit Saat Puasa Ternyata Beda Dengan Kulit Kering Biasa
Namun pada kasus badai sitokin, produksi sitokin dalam tubuh menjadi tidak terkendali.
Hal ini yang menyebabkan peradangan di paru-paru bahkan ketika virus itu sendiri sudah mati.
Jika tidak tertangani dengan baik, kondisi paru-paru dapat terus memburuk sehingg bisa beresiko menyebabkan kematian.
Tidak hanya badai sitokin, infeksi COVID-19 sendiri memang bisa memicu komplikasi penyakit-penyakit lain.
Baca Juga: Cara Mengatasi Sakit Gigi dengan Cepat dan Mudah, Sebelum ke Dokter