Find Us On Social Media :

Inilah Komplikasi yang Umum Ditimbulkan Covid-19, Salah Satunya Dialami Suami Joanna Alexandra

Raditya Oloan dan Joanna Alexandra

GridHEALTH.id - Kabar duka datang dari artis muda tanah air, Joanna Alexandra.

Sang suami, Raditya Oloan, dikabarkan meninggal dunia pada hari Kamis (6/5/2021) yang disampaikan oleh Hysua Alamanda, rekan Raditya Oloan di Gereja JKI Muda.

Diketahui, sebelum meninggal dunia, Raditya Oloan sempat terinfeksi virus COVID-19 dan dibawa ke rumah sakit pada bulan April lalu.

Dinyatakan telah negatif pada hari Jumat (30/4/2021), kondisi kesehatan Raditya justru memburuk hingga ia harus dipindhkan ke ruang ICU pada hari Sabtu (1/5/2021).

Menurut pemberitaan,lelaki yang kerap disapa Radit ini mengalami masalah pada organ ginjal yang mengharuskanya untuk menjalani CCVH (Continuous Veno-Venous Hemofiltration).

Joanna jugaa sempt menuturkan bahwa suaminya mengalami komorbid asma dan juga cytokine storm setelah sembuh dari COVID-19.

Cytokine storm atau dalam bahasa kita, badai sitokin, merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh memproduki protein sitokin guna melawan virus yang  masuk ke tubuh dalam jumlah yang berlebihan.

Sitokin ini pun akan bergerak menuju jaringan yang terinfeksi yang kemudian dapat menyebabkan peradangan.

Baca Juga: Yuk Kenali Apa Itu Sianida dan Pertolongan Pertama Terpapar Sianida

Dilansir dari Kompas, Penanggungjawab Logistik dan Perbekalan Farmasi RSUP Dr. Kariadi Semarang, Mahirsyah Wellyan TWH., S.Si., Apt., Msc dalam diskusi bertajuk Upaya Pengobatan Covid-19 di Indonesia sempat memaparkan:

“Pada kasus Covid-19, sitokin bergerak menuju jaringan paru-paru untuk melindunginya dari serangan SARS-CoV-2,”

Mahirsyah juga menjelaskan dalam kondisi normal produksi sitokin akan berhenti pada saat respons kekebalan tubuh telah sampai pada jaringan yang terinfeksi.

Baca Juga: Dehidrasi Kulit Saat Puasa Ternyata Beda Dengan Kulit Kering Biasa

Namun pada kasus badai sitokin, produksi sitokin dalam tubuh menjadi tidak terkendali.

Hal ini yang menyebabkan peradangan di paru-paru bahkan ketika virus itu sendiri sudah mati.

Jika tidak tertangani dengan baik, kondisi paru-paru dapat terus memburuk sehingg bisa beresiko menyebabkan kematian.

Tidak hanya badai sitokin, infeksi COVID-19 sendiri memang bisa memicu komplikasi penyakit-penyakit lain.

Baca Juga: Cara Mengatasi Sakit Gigi dengan Cepat dan Mudah, Sebelum ke Dokter

Dilansir dari Medical News Today, beberapa komplikasi yang  paling sering ditemukan pada kasus infeksi virus COVID-19 di antaranya:

  1. Pneumonia, dialami sekitar 27,6% dari penderita COVID-19 dan 81% pasien yang ada di ICU
  2. Gagal nafas (Acute respiratory distress syndrome), dialami sekitar 22,6% dari penderita COVID-19   dan 75,3% pasien yang da di ICU
  3. Gagal ginjal akut, dialami sekitar 11,8% dari penderita COVID-19 dan 50,7% pasien yang ada di ICU

Baca Juga: Diabetes dengan Kadar Gula Darah 1143 Membuat Komedian Bang Sapri Linglung dan Masuk ICU

Meskipun komplikasi paling banyak ditemukan pada sistem pernafasan, infeksi virus COVID-19 juga bisa menganggu kerja ginjal, jantung, dan sistem peredaran darah.(*)