Find Us On Social Media :

Cytokine Storm Berperan Langsung Pada Tingkat Keparahan Infeksi SARS-CoV-2, Inikah yang Dialami Raditya Oloan?

Raditya Oloan suami Joanna Alexandra saat mengalami badai sitokin, yang menyebabkannya meninggal dunia.

Salah satu kondisi klinis paling menonjol yang terkait dengan badai sitokin termasuk sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), yang menyebabkan sejumlah besar kematian akibat SARS-CoV-2.

Apa itu ARDS alias sindrom gangguan pernapasan akut?

Patogenesis ARDS dimulai dengan kerusakan inflamasi pada membran alveolar-kapiler.

Seperti bentuk peradangan akut lainnya, permeabilitas pembuluh darah di sekitarnya, yang dalam hal ini adalah paru-paru, terjadi.

Saat permeabilitas paru meningkat, cairan edema paru yang kaya protein ditarik ke dalam paru-paru, yang pada akhirnya menyebabkan insufisiensi pernapasan.

Mirip dengan apa yang dilaporkan selama infeksi SARS-CoV dan MERS-CoV, ARDS dianggap sebagai konsekuensi klinis ciri dari SARS-CoV-2 oleh sistem kekebalan tubuh.

Selain virus tersebut, ARDS juga dapat terjadi akibat pneumonia, sepsis, pankreatitis, dan transfusi darah.

Baca Juga: Dirawat Karena Covid-19 Hingga 1 Bulan, Raditya Oloan Alami Peradangan Organ, Ini Curhat Pilu Terakhirnya Sebelum Meninggal Dunia

ARDS, yang didiagnosis ketika kedua paru-paru bilateral menyusup dan hipoksemia berat terdeteksi, dikaitkan dengan angka kematian yang menghancurkan sekitar 40%.

Apakah ini yang menyebabkan kematian Raditya Oloan?

Hingga belum ada informasi juga konfirmasi resmi dari pihak keluarga dan dokter yang menanganinya.

Baca Juga: Raditya Oloan, Dinyatakan Negatif Covid-19 Tapi Akhirnya Meninggal Dunia Akibat Komorbid Asma