Find Us On Social Media :

Komedian Sapri Pantun Meninggal Akibat Diabetes, Waspada, Pria Lebih Berisiko Mengalami Penyakit Ini

Komedian Sapri Santun meninggal akibat komplikasi diabetes. Pria lebih berisiko menyandang penyakit ini.

GridHEALTH.id Dunia hiburan tanah air mendapat kabar duka. Komedian Sapri atau Bang Sapri Pantun meninggal dunia di usia 49 tahun. Hal ini pertama diketahui dari status Whatsapp Dolly, adik Sapri pada Senin (10/5/2021).

“Innalillahi wa innailihi rajiun. Sapri bin Ahli,” tulis Dolly dalam status itu.

Sebelumnya, Sapri sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan. Komedian itu dirawat di ruang ICU akibat penyakit diabetes yang disandangnya.

Pada saat masuk, diberitakan gula darahnya sangat tinggi, hingga mencapai 1000.  Kondisi Sapri sempat membaik. Namun, kesehatannya menurun setelah operasi.

Kini, almarhum telah dibawa ke rumah duka di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan.

Sapri mulai naik daun di dunia hiburan Indonesia lewat program televisi Pesbukers. Meski begitu, ia belakangan mulai jarang muncul di layar kaca.

Baca Juga: Diabetes dengan Kadar Gula Darah 1143 Membuat Komedian Bang Sapri Linglung dan Masuk ICU

Baca Juga: Hari Lupus Sedunia: Penyandang Gangguan Autoimun Berisiko Lebih Tinggi Tertular Covid-19

Laki-laki kelahiran 10 Maret 1972 itu pernah bekerja di bawah Denny Cagur sebelum masuk ke dunia hiburan.

“Kita sama bang Komeng satu basecamp, Sapri itu jadi yang suka bersih-bersihin. Sapri itu dulu juara lenong," kata Denny, dilansir dari Kompas.com.

 

Kemudian, Denny membantu Sapri agar bisa menjadi komedian. Sapri pun mulai muncul di layar kaca, meski untuk peran sampingan sebagai tukang koran, figuran, atau pohon.

Belakangan, kerja keras Sapri membuat dirinya naik menjadi pemain tetap di acara komedi Pesbukers.

Ia mulai dikenal berkat berbagai pantun buatannya. Sapri pun kebanjiran tawaran. Wajahnya sering muncul di layar kaca.

Para pria memang harus hati-hati menghadapi ancaman penyakit diabetes. Sebab, dibandingkan dengan wanita, pria lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2 dan lebih mungkin mengalami komplikasi.

Diperkirakan 1 dari setiap 10 pria sekarang mengidap diabetes, dengan prevalensi pada pria paruh baya diperkirakan akan meningkat tajam selama 20 tahun ke depan.

Baca Juga: Pemberian Antibiotik Sebelum Usia 2 Tahun Bisa Menyebabkan Kegemukan

Baca Juga: Kekurangan Vitamin D dan Zat Besi Memengaruhi Rutinitas Tidur Bayi

Apa itu diabetes? Hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas bertanggung jawab untuk mengontrol kadar gula darah. Penyandang diabetes tidak menghasilkan cukup insulin atau insulin yang diproduksi tidak bekerja dengan baik.

Diabetes tipe 1 yang sering berkembang pada anak-anak disebabkan oleh reaksi autoimun di mana sistem kekebalan menyerang sel-sel penghasil insulin.

Mereka yang menyandang diabetes tipe 1 menghasilkan sangat sedikit atau tidak sama sekali insulin.

Sementara itu, diabetes tipe 2 menyumbang lebih dari 90% dari semua kasus diabetes dan terjadi ketika sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap efek insulin.

Karena resistensi ini, tubuh membutuhkan lebih banyak insulin untuk membantu pergerakan glukosa masuk dan keluar sel.

Seiring waktu, tubuh tidak dapat membuat cukup insulin dan kadar glukosa darah meningkat.

Diabetes tipe 2 dapat berkembang pada semua usia dan seringkali tetap tidak terdeteksi selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Hindari Membersihkan Telinga dengan Cotton Buds, Ini Bahayanya

Baca Juga: Kurang Tidur Dapat Menurunkan Sistem Imunitas dan Memperpendek Umur

Gejala diabetes tipe 2 termasuk rasa haus dan lapar yang meningkat bahkan setelah makan, penurunan berat badan yang tidak terduga, sering buang air kecil, penglihatan kabur dan luka membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya untuk sembuh.

Kemungkinan seseorang terkena diabetes tipe 2 bergantung pada kombinasi faktor risiko genetik dan gaya hidup. Ini termasuk usia, riwayat keluarga, diet, aktivitas fisik, dan berat badan.

Namun menurut Forum Kesehatan Pria, dibandingkan dengan wanita, pria lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2 - terutama pada usia yang lebih muda.

Baca Juga: Usia Berapa Anak Memulai Toilet Training? Ini Kata Psikolog Anak

Baca Juga: Terapi Jeruk Nipis Bukan Cuma Airnya, Kulitnya Juga Bermanfaat Untuk Mengatasi Ketombe di Rambut

Pria juga lebih berisiko mengalami komplikasi kesehatan yang dapat timbul akibat diabetes seperti retinopati diabetik (komplikasi terkait diabetes yang memengaruhi mata) dan luka di kaki. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL