Find Us On Social Media :

Ngeri, Tes Acak yang Dilakukan Ke Pemudik Temukan 4123 Kasus Positif Covid-19!

Tes acak yang dilakukan kepada pemudik memberikan hasil mengejutkan. Lebih 4000 orang terinfeksi Covid-19.

 

GridHEALTH.id - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa lebih dari 4 ribu pemudik diketahui positif Covid-19. Hal tersebut terungkap dalam tes acak dari para pemudik.

Terhitung sejak 6 Mei 2021, lebih dari 4.000 orang pemudik dinyatakan positif Covid-19. "Secara umum, pengetatan yang dilakukan oleh Polri itu di 381 lokasi. Dan Operasi Ketupat, kemarin jumlah pemudik yang di-random testing dari 6.742 (orang), konfirmasi positifnya 4.123 orang," kata Airlangga dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (10/5/2021).

Pasca hasil tes tersebut keluar, pemerintah meminta kepada 1.686 orang menjalani isolasi mandiri. Selain itu, ada 75 orang yang dirawat di rumah sakit.

Selain melakukan pengetesan Covid-19, pihak kepolisian juga memeriksa kelengkapan persyaratan pemudik di titik-titik penyekatan.

 Dari 113.694 kendaraan yang diperiksa, sebanyak 41.097 diminta berputar balik karena tak memenuhi persyaratan untuk mudik.  "Dan pelanggaran travel gelap adalah 346 kendaraan," ujar Airlangga.

Untuk diketahui, larangan mudik Lebaran berlaku 6-17 Mei 2021 bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Masyarakat Nekat Mudik, DPR Ingatkan Pemerintah Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Paska Lebaran

Baca Juga: Komedian Sapri Pantun Meninggal Akibat Diabetes, Waspada, Pria Lebih Berisiko Mengalami Penyakit Ini

Melalui Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 pemerintah menegaskan bahwa pelarangan mudik berlaku bagi moda transportasi darat, kereta api, laut, dan udara lintas kota/kabupaten/provinsi/negara.

 Namun, hal ini dikecualikan bagi kendaraan pelayanan distribusi logistik dan pelaku perjalanan dengan keperluan mendesak untuk kepentingan non-mudik.

 

Keperluan mendesak yang dimaksud yakni bekerja/perjalanan dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka anggota keluarga meninggal, ibu hamil yang didampingi 1 orang anggota keluarga, dan kepentingan persalinan yang didampingi maksimal 2 orang.

 Pelaku perjalanan orang selama masa larangan mudik pun diwajibkan memiliki surat izin perjalanan tertulis atau surat izin keluar/masuk (SIKM).

Pada kesempatan yang Airlangga menyatakan pemerintah telah memutuskan akan memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM mikro hingga akhir bulan ini.

"Dalam pelaksanaan PPKM Mikro tahap ke 8 akan diperpanjang dengan cakupan dengan 30 provinsi. Periode 18-31 Mei, periode 2 minggu dari pasca mudik hari raya dan tentu pengetatan 3T (testing, tracing, treatment)," ujarnya.

Airlangga Hartarto mengatakan wilayah Sumatera kini menjadi fokus perhatian pemerintah dalam penanganan Covid-19.

Baca Juga: Penyandang Diabetes Tipe 2, Ini Waktu Terbaik Sarapan Agar Kadar Gula Darah Terkontrol

Baca Juga: Daftar 5 Nutrisi yang Akan Mencegah Rambut Rontok di Masa Menopause

Hal ini seiring dengan dengan peningkatan keterisian rumah sakit akibat melonjaknya kasus positif.

Airlangga mengatakan dari 30 provinsi yang melaksanakan PPKM mikro, sebanyak 11 provinsi mengalami tambahan konfirmasi positif harian.

"Sebanyak 5 provinsi meningkat tajam yaitu Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Aceh dan Kalimantan Barat. Sebagian itu akibat dari datangnya pekerja migran," ujar Airlangga.

Hal ini tuturnya, mendorong peningkatan keterisian rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR). Sebanyak 6 provinsi di Sumatera memiliki BOR di atas 50%, yakni Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Jambi, dan Lampung. Adapun provinsi lain yang mengalami BOR di atas 50% adalah Kalimantan Barat.

"Kenaikan BOR di Sumatera membuat Sumatera jadi perhatian pemeritah. Sedangkan di Jawa terlihat BOR rata-rata di bawah 40% dan ini merupakan terendah sepanjang periode PPKM," jelas Airlangga.

Sementara itu, terkait dengan mobilitas penduduk nasional, Airlangga memaparkan ada 3 provinsi dengan mobilitas rendah dalam 7 hari terakhir, yakni Bali, Jogja, dan Kepri.

Baca Juga: Benar atau Salah? 10 Kesalahpahaman Umum Tentang Asma Wajib Diketahui

Baca Juga: 350 Juta Orang di Bumi Alami Depresi, Padahal 'Obatnya' Semudah Ini

"Sedangkan yang tinggi mobilitasnya adalah Maluku, Bengkulu dan Sulawesi Tenggara. Selama Ramadan ini sektor rite dan mall mobilitasnya tinggi," ujar Airlangga. (*)