Ketahuilah penderita penyakit infeksi kelamin vaginitis ini, juga sangat bisa menyerang mereka yang aktif secara seksual (terutama jika memiliki banyak pasangan).
Penting diingat, jika menderita penyakit infeksi kelamin, beberapa di antaranya dapat merusak organ reproduksi secara permanen atau menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
Gejalanya penyakit infeksi kelamin, gatal, perih, dan bahkan keluarnya cairan tanpa infeksi (noninfectious vaginitis).
Paling sering, ini adalah reaksi alergi atau iritasi dari produk seperti:
- Deterjen
- Cairan Pembersih Vagina
- Pelembut kain
- Sabun wangi
- Spermisida
- Semprotan deodorant vagina
Baca Juga: Atta Halilintar Suami Siaga Sigap 24 Jam, Tapi Sebut Aurel; Manjanya Berlebihan, Parah
Bisa juga dari tingkat hormon yang lebih rendah karena menopause atau karena indung telur telah diangkat.
Hal tersebut dapat membuat vagina kering, suatu kondisi yang disebut vaginitis atrofik.
Jika hal ini dialami, hubungan seksual terasa sakit, sehingga vagina menjadi gatal dan perih.
Walaupun mungkin memiliki gejala yang berbeda, diagnosis dapat menjadi rumit bahkan untuk dokter yang berpengalaman.
Sebagian dari masalahnya adalah penderita dapat memiliki lebih dari satu diagnosis pada waktu yang sama.
Baca Juga: Atta Halilintar Suami Siaga Sigap 24 Jam, Tapi Sebut Aurel; Manjanya Berlebihan, Parah