GridHEALTH.id - Jamur kuku adalah infeksi jamur yang terjadi pada kuku tangan maupun kuku kaki.
Kondisi yang juga dikenal dengan nama tinea unguium atau onkomikosis ini dapat dialami oleh siapa saja, terutama lansia.
Umumnya, jamur kuku bukanlah kondisi yang berbahaya. Ini umum terjadi pada orang dewasa dan hanya 2,5 % bayi dan anak-anak yang diketahui terkena infeksi.
Baca Juga: 4 Hal Yang Perlu Disiapkan Untuk Sambut Menstruasi Pertama Pada Anak
Dilansir dari Momjunction.com, frekuensinya jamur kuku pada anak terus meningkat dari tahun ke tahun.
Infeksi jamur pada kuku umumnya tidak akan menimbulkan masalah serius pada anak-anak, tetapi terkadang kuku dapat menunjukkan tanda-tanda kerusakan dan bahkan menjadi nyeri.
Infeksi jamur pada kuku biasanya tidak serius, tetapi bisa menyebabkan rasa tidak nyaman bagi anak dan dalam beberapa kasus, sulit diobati.
Jamur kuku adalah kondisi umum yang terjadi pada ujung kuku atau di kuku kaki anak
Saat infeksi jamur semakin dalam, jamur kuku menyebabkan kuku berubah warna, menebal, dan hancur di bagian tepi, kondisi ini pun dapat mempengaruhi beberapa kuku.
Jika kondisi jamur kuku termasuk ringan dan tidak mengganggu aktivitas, maka anak mungkin tidak perlu perawatan.
Baca Juga: 10 Pertanyaan Diabetes Pada Anak yang Sering Ditanyakan Orangtua
Namun, jika jamur kuku menyebabkan terasa sakit dan kuku menebal, langkah-langkah perawatan diri dan pengobatan dapat membantu. Tetapi bahkan jika pengobatan berhasil, jamur kuku sering muncul kembali.
Penyebab infeksi jamur kuku pada anak
Dilansir dari Momjunction.com, berikut adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan jamur menginfeksi kuku atau kuku kaki:
- Mengenakan sepatu dengan lubang udara yang terbatas dan kaus kaki yang tidak menyerap keringat, atau menggunakan sepatu bot sepanjang hari, ini dapat menyebabkan infeksi jamur kuku kaki akibat keringat.
- Berbagi handuk dengan orang lain dapat menyebabkan anak tertular jamur.
- Anak yang bermain di air atau berenang mungkin tangan dan kakinya lembap dalam waktu yang lama, sehingga meningkatkan risiko infeksi jamur.
- Beberapa kondisi, seperti psoriasis dan down-syndrome, meningkatkan risiko. Cedera kuku yang sudah ada juga dapat meningkatkan risikonya.Macam-macam jenis infeksi jamur kuku serta cara mengidentifikasinya
Onikomikosis Subungual Distal (Distal Subungual Onychomycosis/ DSO) adalah jenis infeksi jamur yang paling umum. Di sini, infeksi dimulai di ujung bantalan kuku, mengubah bagian kuku menjadi kuning atau putih.
- Bintik-bintik putih seperti kapur
White Superficial Onychomycosis (WSO) mempengaruhi lapisan atas kuku, membentuk bintik-bintik putih di permukaan dan akhirnya menutupi seluruh kuku dengan bubuk seperti kapur.
- Jamur di jari kaki
Candida Onikomikosis, juga disebut infeksi jamur, jarang terjadi dan lebih banyak menyerang kuku daripada kuku kaki.
Baca Juga: Konflik Palestina – Israel: Melihat Kondisi Kejiwaan Anak Anak Di Jalur Gaza
Tanda dan gejala infeksi jamur kuku pada anak
Beberapa pengobatan rumahan alami yang dapat diterapkan adalah:
Baca Juga: Diabetes Tipe 2 Bisa Terjadi Pada Anak Hingga Remaja, Kenali Gejalanya
- Menggunakan tea tree oil dengan kapas dua kali sehari selama enam bulan dapat membantu meredakan nyeri.
- Sebuah penelitian menemukan bahwa aplikasi topikal Vicks VapoRub dapat mengobati kuku yang terkena.
Penyembuhan terjadi ketika Vicks VapoRub diaplikasikan sekali dalam sehari selama 48 minggu (11 bulan).
- Penggunaan minyak oregano secara teratur dapat membantu mengobati jamur kuku kaki. Minyak oregano mengandung senyawa yang disebut timol, yang dikenal dengan sifat antijamurnya.
- Ekstrak snakeroot mengandung sifat antijamur, aplikasi topikal dapat membantu mengobati infeksi jamur kuku.
- Aplikasi cuka biasa atau putih juga berguna untuk mengobati infeksi jamur kuku.
Namun perlu diingat, jika dokter kulit anak meresepkan obat untuk infeksi, maka hentikan penggunaan pengobatan rumahan, karena dapat mengganggu kerja efektif senyawa obat.
Pencegahan infeksi jamur kuku pada anak
Infeksi jamur kuku ini disembuhkan dengan metode pengobatan yang tepat dan aman. Penting bagi anak untuk mengikuti perawatan lengkap seperti yang ditentukan oleh dokter, supaya menghindari kambuhnya infeksi.
Selain itu, jangan lupa untuk terus mengingatkan anak agar menjaga kebersihan tubuh supaya mencegah infeksi jamur kuku. (*)