Apakah anak-anak tetap perlu divaksin Covid-19?
Dalam kasus infeksi virus covid-19, anak-anak tidak bisa dikatakan kebal dari infeksi virus.
Walau memang anak-anak memiliki risiko lebih kecil untuk terkena komplikasi penyakit serius yang dapat disebabkan oleh infeksi virus covid-19.
Tapi ini bukan berarti anak yang terinfeksi virus covid-19 bukanlah menjadi masalah yang harus diperhatikan, seperti halnya penanganan kasus pada orang dewasa.
Terlebih, anak yang terinfeksi virus covid-19 akan sangat berpotensi menularkan virus ini kepada orang dewasa di sekitarnya.
Jika penanganan covid-19 tidak dilakukan sampai tuntas termasuk pada anak-anak, maka yang terjadi adalah terus berlarut-larutnya pandemi yang disebabkan oleh virus covid-19 ini.
Maka dari itu, sampai sekarang peniliti masih melakuan uji coba kepada jenis vaksin yang dikembangkan khusus untuk anak-anak.
Beberapa vaksin yang tengah dalam proses pengembangan dan akan segera diuji coba di antaranya vaksin Moderna (bagi anak usia 6 bulan sampai 12 tahun), vaksin Pfizer (bagi anak usia 12 tahun ke atas) dan vaksin Johnson & Johnson (bagi remaja usia 12 sampai 17 tahun dan anak yang baru lahir sampai usia di bawah 17 tahun).
Jadi sembari menunggu proses pengembangan vaksin pada anak-anak selesai dan siap untuk dibagikan kepada anak-anak di seluruh dunia, orang tua diharapkan dapat dengan baik memberi pengarahan kepada anak untuk menjaga protokol kesehatan covid-19 dengan sebaik mungkin.(*)