Find Us On Social Media :

Kenali Perbedaan Mata Rabun Tanda Diabetes dengan Miopia dan Hipermetropi

Perbedaan mata rabun akibat diabetes, miopia, dan hipermetropi

GridHEALTH.id -  Mata rabun bisa menandakan munculnya berbagai penyakit, salah satunya yaitu diabetes

Mata rabun akibat penyakit diabetes disebut juga retinopati.

Baca Juga: 7 Tips Perawatan Mata Untuk Penyandang Diabetes Agar Terhindar Dari Gangguan Penglihatan

Pada penyandang diabetes, retinopati terjadi di mana pembuluh darah yang rusak akibat penyempitan saluran darah ke mata atau kurangnya nutrisi yang diterima oleh mata menyebabkan kekurangan penglihatan hingga kebutaan.

Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Awal Bros Batam, dr. Ani Yeo, SpPD, retinopati dapat menyerang penyandang diabetes tipe 1 dan 2.

Baca Juga: Jangan Sunat Anak yang Mengalami Kelainan Penis Hipospadia, Ini Kata Dokter

Namun perlu diketahui, ciri-ciri mata rabun akibat diabetes berbeda dengan miopia dan hipermetropi.

Mata rabun akibat miopia

Melansir laman Mayo Clinic, rabun jauh (miopia) adalah kondisi penglihatan umum di mana seseorang dapat melihat objek di dekat dengan jelas, tetapi objek yang lebih jauh buram.

Hal ini terjadi ketika bentuk mata menyebabkan sinar cahaya membelok (membiaskan) secara tidak benar, memfokuskan gambar di depan retina, bukan di retina.

Baca Juga: Dianggap Data Covid-19 Tak Sesuai dengan Kenyataan di Lapangan, Satgas: 'Kami Terus Memperbaiki Sistem Pencatatan'

Adapun tanda dan ciri-ciri mata rabun akibat miopia, yaitu:

- Penglihatan kabur saat melihat objek yang jauh- Sering menyipitkan mata atau menutup sebagian kelopak mata untuk melihat dengan jelas- Sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan mata- Kesulitan melihat saat mengemudikan kendaraan, terutama pada malam hari- Berkedip berlebihan- Sering menggosok mata.

Untuk mengatasi miopia, seseorang disarankan untuk menggunakan kacamata, lensa kontak, atau operasi lasik.

Mata rabun akibat hipermetropi

Hipermetropi atau rabun dekat adalah ketika seseorang melihat hal-hal yang jauh lebih baik daripada hal-hal yang dekat.

Adapun tanda dan ciri-ciri mata rabun akibat hipermetropi, yaitu:

Baca Juga: Tak Perlu Jauhi GGL, Ini Cara Aman Konsumsi Gula Garam Lemak

- Kesulitan fokus pada objek terdekat- Sakit kepala- Penglihatan kabur- Ketegangan mata- Kelelahan atau sakit kepala setelah melakukan tugas jarak dekat seperti membaca.

Sama dengan miopia, penderita hipermetropi disarankan untuk menggunakan kacamata, lensa kontak, atau operasi lasik.

Mata rabun akibat diabetes

Berdasarkan National Health Service, mata rabun akibat diabetes dikarenakan kadar gula darah yang tinggi membuat lensa mata membengkak hingga mengganggu kemampuan mata untuk melihat. 

Adapun tanda dan ciri-ciri mata rabun akibat diabetes yaitu:

Baca Juga: Dianggap Data Covid-19 Tak Sesuai dengan Kenyataan di Lapangan, Satgas: 'Kami Terus Memperbaiki Sistem Pencatatan'

- Penglihatan yang memburuk secara bertahap- Kehilangan penglihatan mendadak- Ada bentuk mengambang di bidang penglihatan (floaters)- Penglihatan kabur- Sakit mata atau kemerahan.

Perawatan untuk mata rabun akibat diabetes hanya diperlukan, jika skrining mendeteksi masalah signifikan, yang berarti penglihatan berisiko.

Jika kondisinya belum mencapai tahap ini, disarankan untuk mengelola diabetes.

Baca Juga: Gaya Hidup Sehat Penyandang Hipertensi Pulmonal, Wajib Bijak GGL

Seperti menjaga berat badan yang sehat, makan makanan yang sehat, diet seimbang, berolahraga secara teratur, dan berhenti merokok.

Perawatan utama untuk mata rabun akibat diabetes lebih lanjut, seperti perawatan laser, suntikan obat ke mata, bahkan operasi untuk menghilangkan darah atau jaringan parut dari mata. (*)

Baca Juga: Heboh Bakal Ada Gempa dan Tsunami 29 Meter di Jatim, Masyarakat Diminta Siapkan 'Tas Siaga Bencana'

#hadapicorona #bijakGGL