GridHEALTH.id - Gula Gram Lemak (GGL) sudah tentu akrab dengan khidupan manusia sehari-hari.
Karenanya menurun sebagian orang hidup tanpa GGL apalah enaknya. Malah ada juga yang mengatakan makanan tidak akan enak jika tanpa GGL.
Benarkah? Tentu benar, sebab yang membuat makanan dan minuman enak tidaklain adalah karena adanya GGL.
Coba saja, apa jadinya jika minuman float tanpa GGL, juga apa rasanya jika nasi lewet dan masakan padang, atau rawon dan soto tanpa GGL. Pastinya tidak enak menurut kebanyakan orang.
Tapi kita harus tahu, manusia mengonsumsi GGL itu ada batasnya. Sekalinya berlebih dan terakumulasi akan menyerang kesehatan kita.
Tapi faktanya pada 2014 saja, berdasarkan Analisis data Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI), 29,7 persen penduduk Indonesia atau setara dengan 77 juta jiwa sudah mengonsumsi GGL melebihi rekomendasi WHO: gula (>50 gram/hari), garam (>5 gram/hari), dan lemak (>67 gram/hari).
Baca Juga: Heboh Bakal Ada Gempa dan Tsunami 29 Meter di Jatim, Masyarakat Diminta Siapkan 'Tas Siaga Bencana'
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar