Namun dari kebanyakan kasus, anak berusia di bawah 5 tahun dan dewasa lebih dari 20 tahun lebih sering mengalami komplikasi.
Adapun komplikasi yang sering terjadi bisa seperti infeksi telinga yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran, serta diare (1 dari 10 anak).
Beberapa dapat mengalami komplikasi berat berupa pneumonia (1 dari 20 anak) yang merupakan penyebab kematian tersering pada campak, dan ensefalitis atau radang otak (1 dari 1000 anak) yang dapat berakhir dengan kematian.
Disebutkan bahwa setiap 1.000 anak yang menderita campak, 1 atau 2 di antaranya meninggal dunia.
Selain itu, campak juga dapat menyebabkan komplikasi bernama Subacute sclerosing panencephalitis (SSPE).
SSPE adalah komplikasi yang sangat jarang, tetapi merupakan penyakit sistem saraf pusat yang fatal akibat infeksi virus campak yang diderita pada saat kanak-kanak.
SSPE umumnya terjadi 7-10 tahun setelah seseorang menderita campak, walaupun telah sembuh. Risiko SSPE lebih besar pada anak yang menderita campak pada usia kurang dari 2 tahun.
Campak juga dapat menyebabkan ibu hamil melahirkan sebelum waktunya, atau melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.