"Barang bukti yang (ada) cukup beragam dan cukup banyak," ujar Ady di kantor Walikota Jakarta Barat, Minggu (13/6). Hanya saja untuk saat ini Ady masih enggan membeberkan barang bukti apa saja yang ditemukan polisi saat menangkap Anji, mengutip Liputan6 (14/6/2021).
Mengapa kepemilikan dan penggunaan narkoba, seperti halnya ganja diperangi di Indonesia padahal dibeberap anegara sudha ada yang melegalkan bahkan digunakan untuk pengobatan?
Di negara maju, melegalkan ganja bisa dilakukan karena cukup sadar, kapan haru smenggunakan ganja, untuk tujuan apa, dan berapa banyak menggunakannya. Sebab membeli ganja di negara yang melegalkan pun tetap dibatasi.
Nah di Indonesia masyarakat belum siap sejauh itu.
Selain itu harus dikatahui, ganja dapat merusak dan tidak ada hal positif yang didapatkan dari mengkonsumsi ganja, yang masuk dalam kategori narkoba golongan 1.
Asal tahu saja, yang dapat digunakan untuk medis hanya narkoba golongan 2, biasanya untuk operasi, tapi ganja ini masuk ke golongan 1, jadi tidak bisa.Peter Grinspoon, MD dari Harvard Medical School, melalui tulisannya di health.harvard.edu, “Saya sering mendengar keluhan dari dokter bahwa tidak ada bukti yang memadai untuk merekomendasikan ganja untuk medis, bukti ilmihnya pun sedikit sekali.”Menurutnya dokter hingga saat ini tidak dan belum memiliki hasil penelitian yang jelas mengenai manfaat ganja untuk medis. “Kita semua harus mempelajarinya, risiko, manfaat, penggunaan ganja untuk medis,” paparnya.Mengenai ganja menurut Peter Grinspoon, MD, memiliki 1000 kompenen aktif.CBD (which stands for cannabidiol), mempunyai sifat memabukan. Banyak pasien melaporkan ada manfaat dari CBD.
Baca Juga: Pertanyaan Awam, Perlukah Penyandang Diabetes Khawatir Setiap Terjadi Luka?