Find Us On Social Media :

Ciri Bayi Sungsang dan Trik Untuk Mengembalikannya ke Posisi Normal

Ciri bayi sungsang dan normal.

GridHEALTH.id - Pada kehamilan ada istilah yang namanya bayi sungsang.

Bayi sungsang adalah posisi bayi di dalam rahim yang letak atau posisinya tidak ditempat semestinya.

Baca Juga: Dianggap Pemicu Masalah Kesuburan, Begini Perbedaan Nyeri Menstruasi dengan Endometriosis

"Posisi sungsang adalah posisi di mana bayi tidak berada dalam letak yang seharusnya. Ketika sudah akan lahir, posisi kepala bayi seharusnya ada di bawah. Sedangkan ketika bayi ini sungsang, posisi kepalanya ada di atas," ungkap dr Ardiansjah Dara, SpOG, MKes, saat seminar persalinan "Kiat Lancar Bersalin dan Pentingnya Perawatan Pascapersalinan" bersama Tabloid Nakita, di MRCCC Siloam Hospital Semanggi, Jakarta, Sabtu (13/4/2013) lalu.

Adapun ciri ibu hamil bayi sungsang bisa dideteksi dengan cara mengenal beberapa hal berikut ini.

* Menurut Bebycentre.co.uk, jika ibu merasakan tendangan bayi di skeitar tulang rusuk. Itu tanda bayi ibu sungsang.

* Jika bayi di dalam rahim posisi bersila (sungsang penuh), tendangannya cenderung lebih rendah, di bawah pusar ibu.

Baca Juga: Varian Baru Covid-19 dari India di Kudus Disebut 'Super Strain', Epidemiolog Minta Pemerintah Indonesia Lockdown Total

* Bayi sungsang pun bisa dideteksi dari merasakan benjolan keras dan bulat di bawah tulang rusuk, yang tidak banyak bergerak.

Bejolan itu adalah kepala bayi, dan sayangnya, mungkin sangat tidak nyaman bagi ibu hamil.

* Jika ibu hamil merasakan begitu banyak gerakan di rahim, bisa jadi bayi dalam posisi sungsang menghadap ke belakang (posisi anterior).

Jika bayi sungsang terjadi, apa yang harus ibu lakukan?

Saat bayi sungsang, ibu bisa mencoba untuk nungging dengan posisi seperti orang yang sujud saat salat.

Caranya letakkan dada dan tangan menempel rata pada alas atau lantai, sementara kepala boleh menoleh ke kanan atau ke kiri.

Baca Juga: 12 Makanan Bergizi Sumber Zat Besi Terbaik Untuk Cegah Anemia

Posisikan tangan lurus ke depan agar otot-otot perut menjadi lebih teregang sempurna.

Lutut bertumpu pada alas.

Dengan melakukan posisi nungging yang benar, akan terjadi kompresi atau tekanan di dinding atas rahim sehingga janin diharapkan akan memutar dengan sendirinya.

Baca Juga: RSDC Wisma Atlet Hampir 100 Persen Penuh Pasien Covid-19, Ucapan Anies Baswedan Seakan Jadi Nyata: 'Kita Kesulitan Fasilitas Kesehatan Tak Terkendali'

Selanjutnya, kompresi ini akan membuat tubuh janin yang sedemikian elastis mengikuti lekukan rahim bagian atas kemudian mencari posisi baru yang dirasa lebih nyaman, yakni kepala di bawah.

Untuk melakukan teknik ini, akan berhasil jika dilakukan sebanyak 2-3 kali sehari dengan waktu sekitar 3-5 menit.(*)

Baca Juga: Tak Hanya Jakarta, Varian Baru Covid-19 India Sudah Masuk Kudus dan Bangkalan, Menkes: 'Protokol Kesehatan Harus Dijalankan'