Risiko infeksi sedikit lebih tinggi pada operasi caesar darurat daripada operasi caesar yang direncanakan, karena dokter dan pasien tidak punya banyak waktu untuk mempersiapkan operasi.
Faktor ibu seperti obesitas, diabetes yang tidak terkontrol, menjalani operasi caesar sebelumnya, minum obat imunosupresan, dan merokok, dapat meningkatkan risiko infeksi setelah operasi caesar.
Juga, jika memiliki alergi penisilin, maka kita memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi C-section. Bicaralah dengan ahli alergi untuk mengetahui apakah Anda alergi terhadap penisilin atau tidak.
Tanda dan gejala infeksi C-section mungkin mulai muncul dalam beberapa hari setelah operasi.
Infeksi sayatan dapat menyebabkan kemerahan di sekitar sayatan, pembengkakan abnormal di sekitar sayatan dan cairan bocor dari luka.
Infeksi internal atau rahim setelah operasi caesar dapat menyebabkan gejala seperti demam, sakit perut hebat, dan keputihan berbau busuk.
Jika operasi caesar sudah direncanakan, dokter biasanya menyarankan untuk menggunakan sabun antibakteri saat mandi sebelum prosedur.
Baca Juga: Pertanyaan Awam, Perlukah Penyandang Diabetes Khawatir Setiap Terjadi Luka?
Baca Juga: Sibuk Googling Penyakit di Internet Bisa Munculkan Hipokondria
Ibu juga disarankan untuk mencukur rambut kemaluan terlebih dahulu. Ibu juga diberikan antibiotik sebelum operasi caesar untuk mengurangi risiko infeksi rahim.