Namun semuanya itu belum terisi 100 %.
Dilansir dari Kompas.com (18/6/2021) tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 di Bandung Raya rata-rata berada di atas 80 %.
Berdasarkan data Pusat Informasi daan Koordinasi Covid-19 (Pikobar) Jabar, BOR Kota Cimahi sebesar 88,48 %.
Kemudian Kota Bandung 87,71 %, Kabupaten Sumedang 87,14 %, Kabupaten Bandung 87,01 %, dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencapai 84,91 %.
Sementara untuk klaim kedua pesan tersebut yang menyebutkan bahwa mengonsumsi makanan alkali yang mengandung pH lebih tinggi dari pH virus dapat mengalahkan virus corona adalah keliru atau tidak benar.
Dilansir laman covid19.go.id dari tempo.co (1/10/2020), ahli virus Shaheed Jameel mengatakan bahwa virus tidak memiliki derajat keasaman atau pH.
Oleh karena itu, pernyataan yang mengaitkan makanan yang diklaim memiliki pH tinggi dengan virus Corona Covid-19 tidak berdasar.
Baca Juga: 3 Gejala Infeksi Jamur Pada Organ Intim Wanita yang Patut Diwaspadai
“Virus tidak memiliki nilai pH. Tidak ada organisme hidup yang memiliki nilai pH,” kata Shaheed.
Tanimola Akande, profesor kesehatan masyarakat Universitas Ilorin, Nigeria, virus Corona Covid-19 “tidak memiliki pH sendiri”.
Namun, virus Corona bertahan dengan baik di lingkungan dengan pH sekitar 6 dan tidak mampu bertahan pada pH di atas 8.
Oyewale Tomori, profesor virologi WHO, juga mengatakan bahwa klaim tentang pH pada virus Corona Covid-19 keliru.
“Virus Corona tidak ada hubungannya dengan perut. Jadi, bagaimana ‘makanan alkali’, seperti lemon, jeruk nipis, alpukat, dan bawang putih, mengalahkan virus? Klaim ini harus diabaikan,” ujarnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.(*)
Baca Juga: Pengobatan Covid-19 Ala Siti Fadilah, Cukup di Rumah Dengan Isolasi Mandiri, Benarkah?
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL