Penny pun menginformasikan jika selain India ada negara lain yang menggunakan Ivermectin untuk pengobatan Covid-19, yitu; Peru, Ceko, dan Slovakia yang menggunakan dan melakukan uji klinik.
Uji klinis di Indonesia, Ivermectin akan diteliti selama tiga bulan.
Pengamatan akan dilakukan 28 hari setelah pasien dibekan obat, yang diberikan selama lima hari dan dilihat keamanan serta khasiat obat.
Pengujian Ivermectin dilakukan di delapan rumah sakit. Yakni di RS Persahabatan, RS Sulianti Saroso, RS Soedarso Pontianak, RS Adam Malik Medan, RSPAD Gatot Subroto, RSAU Esnawan Antariksa, RS Suyoto dan RSD Wisma Atlet.
Jika uji klinis lolos, dan siap digunakan secara masal, Ivermectin menurut Menteri BUMN, Erick Thohir, akan dibanderol dengan harga antara Rp5.000 hingga Rp7.000 untuk setiap tablet.
Baca Juga: Hindari 6 Tempat Ini Agar Terhindar dari Covid-19 Varian Delta
"Dengan harga obat yang murah dan terjangkau, saya yakin rakyat akan bisa mendapatkannya dengan mudah dan tidak akan menjadi beban," kata Erick Thohir di Jakarta, dalam acara konfrensi pers virtual (28/6/2021).
PT Indofarma nantinya ditunjuk untuk memproduksi obat Ivermectin secara massal sehingga ketika uji klinis selesai dilakukan dan izin edar sudah dikeluarkan BPOM, maka obat tersebut siap diproduksi besar-besaran dalam waktu singkat.
Erick Thohir pun mengatakan, Ivermectin bisa untuk pencegahan infeksi Covid-19, tidak perlu selalu dikonsumsi dan hanya 2-3 tablet. Begitu pula untuk penyembuhan.(*)
Baca Juga: Konon Bunuh Corona dalam 48 Jam, Ivermectin Bakal Jadi Obat Covid-19 di Indonesia