"Dan saya minum beberapa vitamin yg saya percaya membantu ngatasin covid. Ouh ya makasih buat nyanggupin gue beli Vitamin2 tertentu dari @jastipfever," tulisnya.
Deddy pun berpesan, "But here Covid is real. Banyak teman gue yg kena. Banyak yang tumbang. Banyak yang meninggal. This is dangers.REMEMBER THAT."
"Tapi salah satu cara mengatasinya adalah selain mendukung beberapa program pemerintah, kita harus menguatkan diri dari dalam. Bukan menjauhkan kita dari org lain."
Penting untuk kita ketahui, saat pandemi Covid-19 seperti saat ini, bisa saja ada manusia yang tidak terinfeksi Covid-19.
Hal ini bisa diartikan bahwa imunitas alias daya tahan tubuhnya kuat untuk menghadapi virus Corona baru penyebab penyakit Covid-19.
Baca Juga: Tabung Oksigen Laris Manis hingga Langka di Pasaran, Oximeter Malah Tidak Laku Sama Sekali, Kenapa?
Untuk diketahui, melansir The New York Times (10/11/2021), sebuah penelitian yang diterbitkan Jumat di Science, kelompok yang dipimpin oleh George Kassiotis, yang mengepalai Laboratorium Imunologi Retroviral di institut tersebut, melaporkan bahwa rata-rata hanya 5 persen orang dewasa yang memiliki antibodi terhadap virus flu, dan dapat memblokir SARS-CoV-2, virus corona baru yang menyebabkan pandemi.
Mereka itu adalah yang kuat terhadap infeksi virus corona lain, yang juga kuat memblokir virus corona baru.
H. Benjamin Larman, seorang ahli imunologi di Johns Hopkins School of Medicine, menyebutnya sebagai "studi yang dilakukan dengan baik yang mengedepankan teori menarik yang didukung oleh data mereka."
Stephen J. Elledge, seorang profesor genetika di Harvard Medical School dan Brigham and Women's Hospital, memiliki tanggapan serupa.
Dia dan yang lainnya telah menemukan banyak orang memiliki antibodi terhadap flu biasa yang disebabkan oleh virus corona lain; dalam penelitian laboratorium, antibodi ini juga memblokir virus corona baru.(*)
Baca Juga: Ivermectin Pernah Membuat Ilmuan WHO Asal India Disomasi dengan Pasal Pembunuhan