Find Us On Social Media :

Ketemu Banyak Orang dan Kerap Berpergian Hingga Luar Kota, Deddy Corbuzier PD Akui Dirinya Tak Pernah Jadi OTG Juga Pasien Covid-19

Dokter Tirta dan Deddy Corbuzier

GridHEALTH.id - Aku dirinya tak pernah terpapar Covid-19, Deddy Corbuzier ditantang dokter Tirta untuk test Covid-19.

Hasilnya, benar saja non reaktif Covid-19!

Lalu oleh Deddy hal itu dia share di laman instagramnya.

Di akun Instagram @mastercorbuzier pada Senin (28/06/2021), Deddy tampak mengunggah hasil pemeriksaan kesehatan yang mana disebutkan bahwa dirinya non reaktif covid-19

"Hasil taruhan sama @dr.tirta. Alhamdulillah perang selama 17 bulan melawan covid ini."

"Saya masih non reactive..Artinya tidak pernah kena, tidak OTG. Artinya imunitas saya masih sangat mendukung," tulisnya.

Tak sampai disitu, Deddy pun langsung memberikan informasi kepada khalayak kenapa dirinya selama 17 bulan tidak pernah terpapar Covid-19, baik menjadi OTG apalagi pasien Covid-19 dengan gejala.

Baca Juga: Penyandang Diabetes, Mohon Jangan Konsumsi Minuman Ini Bila Tak Ingin Kadar Gula Naik!

Menurut deddy dalam unggahannya, "Saya OCD jendela 18:6 tiap hari non stop fasting sudah selama ada 8 tahun seminggu sekali saya one meal a day," tulisnya.

Kekasih Sabrina Chairunnisa ini pun mengaku, olahraga bis amembuat seseorang memiliki imunitas kuat melawan infeksi.

Dirinya sendiri mengaku berolahraga minimal 5 hari seminggu selama satu jam.

"Saya gym dan workout minimal 5 hari seminggu selama satu jam per hari minimal. Keluar kota pun..Syarat nya ada gym di hotelSeriously," katanya.

Tak kalah pentingnya, Deddy memerhatikan makanan dan minumannya.

Menurutnya, dirinya tidak minum minuman yang mengandung gula, soda, alkohol, dan sejenisnya.

"Saya tidak minum Gula, soda, alkohol, dll. Dan ya Low Carbo," tulisnya.

Baca Juga: Varian Virus Delta Mendominasi Indonesia, Waspada Mutasi Virus Delta Plus yang Ditakuti India

Deddy pun mengakui dirinya minum beberapa vitamin yang ia percaya mampu membantu mengatasi covid.

Baca Juga: PPKM Mikro Direvisi, Mal Tutup Jam 5 Sore hingga Restoran Hanya Boleh Take Away

"Dan saya minum beberapa vitamin yg saya percaya membantu ngatasin covid. Ouh ya makasih buat nyanggupin gue beli Vitamin2 tertentu dari @jastipfever," tulisnya.

Deddy pun berpesan, "But here Covid is real. Banyak teman gue yg kena. Banyak yang tumbang. Banyak yang meninggal. This is dangers.REMEMBER THAT."

"Tapi salah satu cara mengatasinya adalah selain mendukung beberapa program pemerintah, kita harus menguatkan diri dari dalam. Bukan menjauhkan kita dari org lain."

Penting untuk kita ketahui, saat pandemi Covid-19 seperti saat ini, bisa saja ada manusia yang tidak terinfeksi Covid-19.

Hal ini bisa diartikan bahwa imunitas alias daya tahan tubuhnya kuat untuk menghadapi virus Corona baru penyebab penyakit Covid-19.

Baca Juga: Tabung Oksigen Laris Manis hingga Langka di Pasaran, Oximeter Malah Tidak Laku Sama Sekali, Kenapa?

Untuk diketahui, melansir The New York Times (10/11/2021), sebuah penelitian yang diterbitkan Jumat di Science, kelompok yang dipimpin oleh George Kassiotis, yang mengepalai Laboratorium Imunologi Retroviral di institut tersebut, melaporkan bahwa rata-rata hanya 5 persen orang dewasa yang memiliki antibodi terhadap virus flu, dan dapat memblokir SARS-CoV-2, virus corona baru yang menyebabkan pandemi.

Mereka itu adalah yang kuat terhadap infeksi virus corona lain, yang juga kuat memblokir virus corona baru.

H. Benjamin Larman, seorang ahli imunologi di Johns Hopkins School of Medicine, menyebutnya sebagai "studi yang dilakukan dengan baik yang mengedepankan teori menarik yang didukung oleh data mereka."

Stephen J. Elledge, seorang profesor genetika di Harvard Medical School dan Brigham and Women's Hospital, memiliki tanggapan serupa.

Dia dan yang lainnya telah menemukan banyak orang memiliki antibodi terhadap flu biasa yang disebabkan oleh virus corona lain; dalam penelitian laboratorium, antibodi ini juga memblokir virus corona baru.(*)

Baca Juga: Ivermectin Pernah Membuat Ilmuan WHO Asal India Disomasi dengan Pasal Pembunuhan