Find Us On Social Media :

Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Didominasi Oleh yang Belum Mendapatkan Vaksin

Pasien Covid-19 di Amerika didominasi pasien yang yang belum vaksin.

Dr Tom Frieden, mantan direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), menulis di blognya 17 Juni lalu, bahwa varian delta sekarang telah menyebar di setidaknya 62 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan bahkan Indonesia.

Beberapa minggu yang lalu, varian delta menyumbang 2 % dari kasus di Amerika Serikat, tetapi sekarang mencapai 6 % dan akan terus berkembang pesat, terutama di wilayah negara dan kelompok demografis yang memiliki tingkat vaksinasi yang lebih rendah.

“Kabar baiknya adalah bahwa orang yang divaksinasi sepenuhnya, kemungkinan besar terlindungi dengan baik terhadap varian yang diidentifikasi sejauh ini, termasuk varian delta – terutama untuk mencegah gejala parah,” tulis Frieden.

Lebih lanjut, para ahli kini sepakat bahwa vaksin Covid-19 hampir sempurna dalam mencegah kematian.

Sedangkan orang yang belum divaksin Covid-19 memiliki risiko kematian dan rawat inap yang lebih tinggi, juga berisiko mengalami long covid.

Menurut CDC kasus long covid dapat terjadi pada orang-orang yang terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan dan bahkan mereka yang benar-benar tanpa gejala.

Namun, beberapa ahli berpendapat, ada bukti yang lebih meyakinkan bahwa long covid cenderung terjadi setelah infeksi Covid-19 yang parah atau bergejala.

Yang penting menjadi catatan adalah, Dr. Monica Gandhi, pakar penyakit menular dari Universitas California, San Francisco mengatakan, long covid tidak mungkin terjadi pada seseorang yang divaksinasi lengkap.

Baca Juga: Tak Mengijinkan Anak Divaksin Covid-19, Ini Konsekwensi yang Harus Diterima