Find Us On Social Media :

Tatap Muka 15 Menit Varian Baru Virus Corona Bisa Menginfeksi Kita, Kunci Utamanya Makan dan Tidak Lapar

Makan bersama, berpotensi besar terhadap penularan infeksi Covid-19.

GridHEALTH.id - Varian baru virus corona penyebab Covid-19 yang sedang melanda Indonesia memang menjengkelkan.

Bagaimana tidak, karena varian baru ini kasus Covid-19 Indonesia meningkat drastis.

Baca Juga: Tanda Bahaya Diabetes Tipe 1 Pada Anak yang Perlu Diwaspadai Orangtua

Rumah sakit banyak yang kewalahan, sampai membuka ruang rawat di halaman dengan tenda.

Sampai-sampai terjadi krisis oksigen medis yang membuahkan 33 orang pasien Covid-19 di Yogyakarta meningal dunia.

Karenanya, untuk menekan laju kasus Covid-19, pemerintah menegakan aturan baru PPKM Darurat se Jawa Bali hingga 20 Juli 2021 mendatang.

PPKM Darurat ini ditegakan secara tegas oleh pemerintah.

Jakarta kini sudah menutup akses keluar masuk, begitu juga Jawa Tengah.

Hal ini tidak lain untuk menekan jumlah kasus Covid-19.

Sebab semakin banyak aktivitas orang berkerumun, semakin banyak manusia yang berkativitas, maka Covid-19 akan susah dibasmi.

Baca Juga: Ramai Antre Isian Oksigen Medis, Satgas Covid-19 Ingatkan Bahaya Penggunaan Tanpa Pantauan Tenaga Kesehatan

Apalagi saat ini target pencapai vaksinasi 1 juta perhari belum tercapai.

Asal tahu saja, pertemuan tatap muka yang berlangsung lebih dari 15 menit juga berpotensi mudah menularkan virus, disertai interaksi jarak dekat.

Kondisi lainnya adalah berada di keramaian, serta aktivitas yang membuka risiko penyebaran percikan droplet.

Contohnya bernyanyi, berbicara, dan tertawa.

Makan bersama juga menjadi risiko penularan.

"Maka, penggunaan masker dengan benar dan konsisten adalah protokol kesehatan paling minimal yang perlu diterapkan semua orang saat ini, tanpa terkecuali," kata juru bicara Pemerintah untuk COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro, Sabtu (3/7), dikutip dari Covid19.go.id.

Baca Juga: Jakarta Peringkat 1 Kasus Covid-19 Harian Paling Tinggi, Jawa Tengah Peringkat 1 Kasus Kematian Tertinggi

Jadi untuk menekan jumlah kasus Covid-19.

Utama adalah membuat masyarakat tercukupi kebutuhan makannya. Kebutuhan makan yang bernutrisi seimbang.

Karena ini bentung utama, dan obat utama jika sampai terpapar Covid-19.

Kecukupan gizi seimbang pada manusia akan membangun imunitas kuat melawan penyakit.

Baca Juga: Pengetatan Syarat Masuk WNA dari Luar Negeri Berlaku Hari Ini, Tapi Tidak Berlaku pada Semua WNA

Setelah itu, vaksinasi, untuk membantu percepatan tercapainya imunitas tubuh.

Jika itu sudah tercukupi, baru protokol kesehatan bisa efektif, baik itu yang 3M, 5M, ataupun 10M.

Ingat, protokol kesehatan sekuat dan setertib apapun, jika manusianya lapar, gizi tidak terpenuhi sama juga bohong.

Hal tersebut ditegaskan oleh dr. Tirta dalam ungggahan videonya di sosial media yang banyak tersebar di sosial media. (*)

Baca Juga: Efek Samping Demam Setelah Divaksin Covid-19 Itu Pertanda Baik, Ini Bukti dan Alasannya