GridHEALTH.id - Sebuah studi baru telah memberikan informasi penting tentang penularan leishmaniasis manusia, yang merupakan kelompok penyakit menular yang membunuh lebih dari 100.000 orang per tahun.
Profesor Deborah Smith dari Pusat Imunologi dan Infeksi di University of York, bekerja dengan rekan-rekannya di Wellcome Trust Sanger Institute dan Charles University di Praha, telah menunjukkan bahwa parasit Leishmania bereproduksi secara seksual di alam liar.
Penelitiannya telah dimuat di Journal of American Medical Association Internal Medicine pada bulan Mei 2021.
Penelitian ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam memahami bagaimana leishmaniasis yang merupakan penyakit zoonosis (disebarkan lewat hewan) menyebar di daerah endemik.
Disebabkan oleh parasit Leishmania, leishmaniasis manusia adalah masalah kesehatan masyarakat yang serius di lebih dari 90 negara di seluruh dunia.
Ada tingkat kematian yang tinggi di antara anak-anak dan orang muda dan mereka yang memiliki sistem kekebalan yang tertekan. Perawatan farmasi terbatas dan tidak ada vaksin.
Baca Juga: Penyakit Infeksi Malaria Masih Jadi Ancaman, Ketahui Cara Menghindarinya
Baca Juga: Amputasi Kaki Akibat Komplikasi Diabetes Bisa Menggangu Mental, Studi
Organisme mikroskopis ini menginfeksi manusia melalui gigitan lalat pasir betina yang membawa parasit infektif di ususnya.
Orang hanya terinfeksi, oleh karena itu, di wilayah geografis yang cocok untuk mendukung populasi lalat pasir, yang memiliki habitat, kelembaban, dan suhu yang sesuai.
Tetapi biologi parasit pada lalat pasir juga sangat penting dalam menentukan hasil infeksi pada manusia.
Penelitian baru menggunakan pengurutan DNA untuk menyelidiki variasi genetik pada tingkat resolusi tertinggi pada parasit Leishmania yang diisolasi dari lalat pasir yang tertangkap dalam fokus leishmaniasis manusia di Turki tenggara.
Analisis ini memberikan bukti bahwa parasit Leishmania dapat bereproduksi secara seksual pada lalat pasir yang ditangkap di alam liar, suatu peristiwa yang hanya terdeteksi sebelumnya dalam kondisi laboratorium khusus.
Ini juga menetapkan, untuk pertama kalinya, perkiraan kuantitatif dari tingkat relatif reproduksi seksual dan aseksual selama siklus hidup parasit.
Gejala khas dari leishmaniasis yaitu;
- Adanya ulkus atau luka bergaung (seperti sariawan tetapi pada kulit), luka ini timbul beberapa minggu setelah tergigit oleh kutu pasir.
- Timbulnya bintik kecil kemerahan sebagai gejala awal setelah tergigit, semakin lama dapat membesar membentuk benjolan seperti bisul yang dapat pecah sehingga menimbulkan luka bergaung.
Baca Juga: Pancuran Air di Kamar Mandi Bisa Sebabkan Penyakit Infeksi Paru, Studi
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Hidung tersumbat dan seringkali disertai mimisan
- Demam dan muncul perasaan lemah lesu disertai nafsu makan yang menurun (*)