Selain itu, varian tersebut juga dapat menyebabkan penurunan efektifitas vaksin dan terapi obat.
"Akan tetapi, sampai saat ini, bukti ilmiah terkait efek secara epidemiologi atau bukti ilmiah yang menunjukkan langsung efek dari mutasi yang terjadi belum ada. Varian lokal saat ini kasusnya tidak banyak dan sampai saat ini varian Delta lebih berbahaya," ujar Sugiyono.
Sejak penelitian Covid-19 dilakukan di Indonesia, selama lebih dari satu tahun telah ditemukan lebih dari 10 varian Covid-19.
Namun, WHO menetapkan, varian yang menjadi perhatian dan keprihatinan (variant of concern) adalah varian Delta, Alfa, dan variant of interest, yaitu Gamma.
Baca Juga: 3 Tips Tepat Menggunakan Suntikan Insulin Bagi Penyandang Diabetes
"Walaupun dunia saat ini telah dihebohkan oleh varian baru Covid-19, yaitu varian Gamma dan Lamda, varian ini belum kami temukan di Indonesia sesuai data dari GISAID," pungkas Sugiyono. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL