GridHEALTH.id -Melihat situasi dan kondisi pandemi hingga saat ini dan seperti sekarang ini, Ahli Virus Mohammad Indro Cahyono miris.
Karena pandemi Covid-19, orang-orangf ketakutan Covid-19, jadinya sakit.
Karena takut Covid-19, banyak orang kehilangan rasa kemanusiaan, bahkan pada saudaranya sendiri.
Ya, hingga saat ini pandemi Covid-19 (virus corona) di Indonesia memang belum menunjukan tanda-tanda akan berakhir.
Baca Juga: 5 Pengobatan Rumahan Sederhana Untuk Atasi Vagina Gatal dan Nyeri
Bahkan kasus Covid-19 harian belakangan ini justru menunjukan penambahan setiap harinya.
Meski begitu, Ahli Virus Mohammad Indro Cahyono mengimbau masyarakat agar tidak berlebihan dalam menanggapi pandemi Covid-19 yang terjadi, apalagi sampai ketakutan.
Sebab alih-alih membuat diri kita aman, rasa ketakutan yang muncul berlebihan justru membuat kita berisiko merasa sakit.
Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa dr Indro dalam sebuah video yang beredar di media sosial, salah satunya yang diunggah di akun TikTok Fokusjabar.id @fokusjabar (25/7/2021).
Dalam potongan video yang beredar, dr Indro mengaku merasa sedih dengan sebagian masyarakat Indonesia yang merespon Covid-19 secara berlebihan, bahkan cenderung ketakutan.
Saking ketakutannya, kata dr Indro, orang-orang sampai terlihat seperti kehilangan rasa kemanusiaan.
Baca Juga: Ahli Virus Tunjukan Cara Air Garam Melepaskan Virus yang Menempel di Hidung dan Mulut
"Saking ketakutannya bahkan mereka tega mengorbankan keluarga sendiri. Saya melihat ada istri yang ditaruh di ruang isolasi yang jauh dari rumah karena suami dan keluarganya takut ketularan penyakit."
"Kami juga melihat ada orang tua yang dikurung di dalam rumah kemudian tidak ada yang berani masuk ke rumah, makanannya hanya ditaruh di depan rumah, persis seperti kita memperlakukan hewan."
"Ada juga anak kecil yang pada saat ayahnya meninggal kemudian ibunya di rumah sakit, anak kecil tersebut di masukan ke dalam rumah dan dikunci dari luar oleh saudar-saudaranya hanya karena mereka takut ketularan," ungkap dr Indro.
Alhasil dampak dari kondisi ini banyak masyarakat yang dirugikan, terutama keluarga yang mengalaminya.
Lebih lanjut, dr Indro menceritakan kisah yang menarik terkait keluarga yang dinyatakan terpapar Covid-19.
"Ada satu hal lagi yang menarik, kemarin kita sempat datang ke suatu keluarga dimana bapak ibunya diisolasi di satu ruangan, anak-anaknya tidak berani masuk", ujarnya.
dr Indro mengatakan keluarga tersebut menghubunginya, kemudian ia dan timnya pun mendatangi kediaman keluarga pasien.
"Kemudian mereka meminta tolong dan kami datang kesana, kami cek antigen dengan rapid tes antigen. Kami tes antigen lalu hasilnya negatif, mereka berdua hasilnya negatif," ujarnya.
"Rapid tes antibodi kemudian terbaca reaktif Igg keluar, berarti apa? Berarti pasangan suami istri ini sehat. Sama sakali tidak ada loading virusnya dan kemudian justru kekebalannya sudah menaik, Igg (antibodi) sudah keluar berarti mereka sudah kebal. Kalaupun mereka kena lagi mereka akan 100 % aman," terang dr Indro.
Yang menarik dari kasus tersebut, kata dr Indro, adalah saat didatangi pasangan suami istri tersebut semua kondisi fisiknya lemas, tidak bisa bangun, batuk-batuk, kemudian mengaku badannya sakit semua.
Namun begitu dijelaskan bahwa mereka sudah negatif karena antibodinya sudah muncul, suami istri tersebut tampak langsung kembali sehat dan normal.
"Begitu kita cek, kami sampaikan mereka negatif, kekebalannya sudah kelar berarti 100 % sehat. Detik itu juga mereka bangun dan menyadari kesehatannya dan langsung keluar, tanpa obat," ujar dr Indro.
Berkaca pada kejadian itu, dr Indro menilai betapa berpengaruhnya rasa ketakutan berlebih terhadap kondisi kesehatan individu.
"Maksudnya sedemikian begitunya pengaruh rasa ketakutan terhadap penyakit, bahkan orang sehat yang ketakuatan bisa merasa sakit," jelasnya.
Untuk itu, dalam akhir video dr Indro menyampaikan imbauannya terkait pentingnya memahami dan belajar, termasuk dengan yang berkaitan dengan masalah kesehatan seperti pandemi.
"Jadi buat kita, rakyat yang di garis paling bawah ayo kita belajar. Kenapa? karena kalo kita belajar, kita jadi paham. Jika kita paham, kita jadi tidak takut."
"Bangsa ini kuat kok, rakyat Indonesia kuat kok. Asal kita mau paham dan mau belajar, dan juga tidak mau ditakuti oleh media-media teroris," pungkasnya.(*)
Baca Juga: Disebut Mengandung Babi, Nyatanya Vaksin AstraZeneca Hanya Mengandung Tripsin Enzim Menyerupai Jamur
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL