GridHEALTH.id - Medali emas pertama bagi kontingan Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo disambut gembira oleh bangsa dan negara Indonesia.
Apalagi medali emas tersebut datang dari cabang olahraga yang paling diminati juga dijagokan oleh Indonesia, bulu tangkis.
Ya, atlet putri Indonesia dari cabang bulu tangkis, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, sukses meraih emas setelah mengalahkan pasangan China, Chen Qingchen/Jia Yifan. Mereka menang lewat dua gim langsung dengan 21-19 dan 21-15.
Kemenangan ini pun menjadikan Greysia dan Apriyani sebagai pasangan ganda putri Indonesia pertama yang berhasil meraih medali emas di ajang Olimpiade.
Catatan tersebut terhitung sejak bulutangkis jadi cabang olahraga (cabor) resmi di Olimpiade pada 1992.
Istimewanya lagi, medali emas yang dipersembahkan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu ini menjadi kado ulang tahun HUT RI ke 76 di 2021.
Hal itu disampaikan langsung oleh Jojowi, “Kemenangan ini menjadi kado ulang tahun kemerdekaan Indonesia, dua pekan lagi. Selamat dan terima kasih Greysia/Apriyani!.”
Ucapan tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan selamat kepada Greysia Polii dan Apriyani Rahayu yang mendulang emas pada nomor ganda putri bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8/2021) melalui uanggahan di media sosialnya.
Dalam unggahannya Jojowi menampilkan video pendek Greysia Polii dan Apriyani rahayu usai tampil di partai final.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Bisa Mengganggu Kesuburan? Ada Fakta Membuat Tidur Hingga 14 Jam
“Penantian emas itu berakhir sudah siang ini. Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020 dalam pertandingan yang alot dan mendebarkan,” begitu tulis lain Presiden Jokowi di akun Instagram-nya.
Kemenangan Indonesia mendapatkan emas di di Lapangan 1 Musashino Forest Sport Plaza, dalam dua gim langsung, dengan waktu 55 menit, juga membuat Menteri BUMN Erick Tohir tampak begitu bahagia dan bangga dengan perjuangan Greysia dan Apriyani.
"Saya sangat emosional sekali," kata Erick Tohir melalui siaran langsung di Indosiar.
"Tahun 2012 saat Greysia didiskualifikasi. Greysia jatuh. Tapi dia (juga) lah yang membawa medali emas untuk Indonesia," ucap Erick.
Melansir SuperBall, ternyata kisah kelam Greysia Polii terjadi saat Olimpiade London 2012 lalu.
Langkah Greysia yang kala itu berpasangan dengan Meiliana Jauhari harus terganjal karena terlibat dalam skandal.
Terlepas dari prestasi hebat pasangan ganda putri Indonesia ini, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu membagikan cara menjaga kesehatan selama pandemi Covid-19.
Dirangkum dari laman resmi Djarum Badminton, Greysia memberikan tips menjaga kesehatan dan kebersihan selama pandemi Covid-19.
"Saya mengimbau dan mengingatkan kepada semuanya untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan di tengah kondisi sekarang ini."
"Jangan lupa mencuci tangan, makan makanan bergizi secara teratur dan sementara hindari kontak langsung dengan orang-orang sesuai dengan yang dianjurkan," tutur Greysia Polii, Maret 2020.
Sementara itu, tak jauh berbeda dengan yang dilakukan Apriyani Rahayu.
Baca Juga: Mulai Hari Ini, Ibu Hamil Dapat Vaksin Covid-19, Asal Tidak Mengalami Beberapa Hal Ini
Melalui akun Instagram-nya, Apriyani memberikan tips menjaga kesehatan saat pandemi seperti ini.
"Jaga kesehatan dan jangan lupa berolahraga ya semua!!???????? #MyHomeCourt #StayActive #TeamVictor," tulis Apriyani.
Tak hanya itu, salah satu pemain bulutangkis termuda dalam Olimpiade Tokyo 2020 tersebut juga menambahkan aktivitas yang dilakukan selama di lingkungan pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
Demi menjaga kesehatan mental selama pandemi Covid-19, Apriyani juga menyempatkan diri untuk menonton drama Korea.
"Banyak sih kaya nonton. Kemarin baru selesai nonton drakor. Saya suka drakor karena seru juga, enggak berasa gitu terus tiba-tiba udah sore aja, terus tiba-tiba udah malam. Kalau nonton drakor itu kan banyak episodenya, jadi enggak terasa," tambahnya.
Bahkan, Apriyani juga sering meluangkan waktu untuk keluarganya di rumah.
"Sering video call sih sama keluarga, terus juga sering cerita-cerita keseharian di sini. Kami juga membicarakan soal perkembangan Covid-19."
"Saya banyak cerita soal makanan di sini yang memang harus dikontrol. Pola makannya di sini memang tetap harus dijaga, enggak boleh sembarangan karena harus menjaga badan juga, menjaga berat badan supaya tetap stabil," ujar atlet kelahiran Lawulo, Kendari, Sulawesi Tenggara.(*)