Ketua RT 01, Erry Syahrial mengatakan, berdasarkan keterangan keluarga Hartijo, kesehatan almarhum terus menurun setelah disuntik vaksin.
Keluarga pun mempertanyakan penyebab kematian Hartijo ke pihak Apindo.
"Info yang saya dapat, almarhum langsung mendapatkan dua dosis (vaksin). Bahkan dari hasil swab terhadap Hartijo, almarhum juga dinyatakan positif Covid-19," kata Erry saat dihubungi, Jumat (30/7/2021).
Pada 13 Juli 2021, Hartijo sempat berkomunikasi dengan dokter yang kontaknya tertera di kartu vaksinasi. Hartijo menanyakan soal kondisinya.
Namun, tidak mendapat tanggapan. Tak lama berselang, Hartijo mengalami sakit asam lambung. Penyakitnya semakin parah hingga mengalami demam.
Keluarga kemudian membawa Hartijo ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam pada Kamis (22/7/2021). Pihak rumah sakit melakukan tes swab dan Hartijo dinyatakan postif Covid-19.
"Positif itu setelah hasil swab almarhum keluar tanggal 24 Juli. Di RSBK dia dikarantina di ruang khusus, hingga akhirnya meninggal kemarin dan dimakamkan secara prosedural Covid-19," ucap Erry.
Hartijo meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSBK Batam pada Rabu (28/7/2021). Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Sementara itu, Ketua Apindo Kepri Cahya membenarkan bahwa Hartijo disuntik dua dosis vaksin sekaligus saat vaksinasi massal yang digelar Apindo.
"Almarhum tervaksin dua dosis memang benar. Tapi selang empat hari kemudian almarhum terkonfirmasi Covid-19 dan masuk rumah sakit," kata Cahya melalui telepon, Kamis (29/7/2021).
Namun kematian Hartijo, ucap Cahya, murni dikarenakan Covid-19 dan bukan karena dua dosis vaksin Sinovac yang telah diterimanya.
Baca Juga: Usai Disuntik Vaksin Sinovac, Pria Ini Tidur 14 Jam Lebih, Bangun Tidur Langsung Cuci Motor